Bisnis.com, JAKARTA - Presiden terpilih dan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto melarang agar tidak menyebut-nyebut kembali angka 11.
Adapun dalam sesi debat ketiga Pilpres 2024 pada 7 Januari 2024 silam, Anies Baswedan menilai kinerja Prabowo dalam Kementerian Pertahanan hanya 11, dari 100.
"Sudah sudah tidak boleh, sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang nyebut-nyebut angka 11 ya, jangan. Enggak boleh," terang Prabowo dalam penutupan Rapimnas Partai Gerindra, Sabtu (31/8/2024).
Kemudian, ia lanjut menjelaskan soal demokrasi. Menurutnya, bersaing boleh saja dilakukan namun jangan sampai bermusuhan.
"Kita tidak boleh, kita tidak mau, dan kita insyaAllah tidak akan," terangnya.
Sebagai catatan, Prabowo sempat mengungkit soal permasalahan ini, kala memberi pidato di agenda penutupan Kongres ke-VI Partai Amanat Nasional (PAN) di Kempinski Jakarta, Sabtu (24/8/2024).
Baca Juga
Mulanya, Prabowo mengatakan ada pihak-pihak yang ingin memecah belah Indonesia. Namun sebagai pemimpin, dia menegaskan tidak akan membenci pihak-pihak yang membencinya.
"Seorang pejuang harus berani tapi tidak boleh benci, tapi tak boleh dendam. Jadi saya tak ada masalah, dikasih nilai 11 gak apa-apa. Karena masyarakat saya memberi saya 58,58%," tegas Prabowo.
Selanjutnya, Prabowo mengatakan telah lama Indonesia dipecah belah dengan diadu domba. Padahal, lanjutnya, Indonesia semestinya punya fondasi yang kuat pada tahun 1998.