Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan bahwa partisipasi dalam pemilihan umum atau pemilu sangat diperlukan untuk mencegah orang jahat menjadi berkuasa.
Pernyataan itu Mahfud sampaikan dalam acara Bedah Gagasan & Visi Calon Pemimpin Bangsa di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar pada Sabtu (13/1/2024). Pada kesempatan itu, Mahfud menekankan tidak ada kebaikan yang sempurna dari seorang pemimpin.
"Tidak ada orang baik, relatif kebaikannya. Tetapi kalau dalam pemilihan; pemilu itu bukan untuk memilih orang baik, pemilu itu untuk menghindari orang jahat menjadi pemimpin," ujar Mahfud seperti yang disiarkan kanal YouTube Unhas TV, Sabtu (13/1/2024).
Mahfud meminta setiap pemilih untuk menimbang baik-buruknya para calon pemimpin. Menurutnya, pembimbing terbaik adalah kata hati.
"Silakan dicermati siapa yang harus saya pilih sesuai bisikan hati nurani dan nilai-nilai kebenaran," kata Mahfud.
Apalagi, menurutnya, kini banyak tekanan secara tidak langsung yang dialami para pemilih. Mahfud mencontohkan, ada aparatur sipil negara (ASN) yang disuruh memilih calon tertentu dengan dijanji jabatan atau bahkan memberi bantuan ke masyarakat agar memilih calon tertentu.
Baca Juga
Di samping itu, Mahfud mengakui bahwa tekanan psikologis seperti itu tidak bisa dihindari dalam ajang pemilu. Meski demikian, dia meminta agar rakyat tetap memilih berdasarkan hari nurani bukan tekanan.
"Karena gini, kalau orang tidak memilih sesuai hati nurani, di dalam Al-Qur'an disebut orang itu seperti binatang, tidak layak jadi manusia," jelas Mahfud.