Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkap kondisi terkini warga negara Indonesia (WNI) yang ada di China, pasca dilanda gempa kuat magnitudo 6,2 Skala Richter (SR).
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa terdapat 4 orang WNI yang tinggal di dua provinsi di China, Gansu dan Qinghai.
"Berdasarkan catatan lapor diri di KBRI Beijing ada 4 WNI yang tercatat tinggal di sana. Gempa yang terjadi di dua provinsi di RRT, Gansu dan Qinghai," katanya, saat ditemui awak media, Rabu (20/12/2023).
Dia mengatakan bahwa KBRI Beijing sudah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat yang ada di dua provinsi tersebut.
"Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban (gempa bumi)," ujarnya.
Lebih lanjut, Judha mengatakan bahwa KBRI Beijing sudah berkordinasi dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dengan komunitas yang ada di sana untuk bisa saling menyampaikan informasi termasuk sudah mengaktifkan nomor hotline darurat yang bisa di kontak.
Baca Juga
Adapun Judha menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi di China terjadi di dua provinsi, Gansu dan Qinghai, pada 18 Desember 2023, sekitar pukul 23.00 malam waktu setempat.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang barat laut China, dan korban tewas sudah melebihi 130 orang.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 km pada pukul 23.59 waktu setempat, pada Senin (18/12/2023).
Pusat gempa berada sekitar 100 km barat daya Ibu Kota Provinsi Gansu, Lanzhou. Beberapa gempa susulan yang lebih kecil terjadi setelah gempa awal.
Xinhua melaporkan gempa tersebut juga dirasakan di Xi'an di Provinsi Shaanxi Utara, sekitar 570 km jauhnya.