Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 149 orang dinyatakan tewas dan 2 orang lainnya masih hilang akibat gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) yang terjadi di provinsi Gansu, China pada Senin (18/12/2023) pekan lalu.
Melansir Reuters pada Senin (25/12/2023), selain korban jiwa, salah satu gempa bumi terkuat di China dalam beberapa tahun terakhir itu juga mengakibatkan ratusan ribu rumah rusak parah di wilayah provinsi Gansu dan Qinghai.
Seperti diketahui, pusat gempa terletak di provinsi Gansu dan Qinghai. Wilayah tersebut dihuni oleh banyak warga Hui, etnis minoritas dengan identitas Muslim yang khas yang memiliki ikatan erat.
Menurut media pemerintah China, Gansu menanggung beban terberat akibat gempa tersebut, yang mana lebih dari 200.000 rumah hancur dan 15.000 lainnya rata dengan tanah. Tercatat 117 orang dari keseluruhan korban tewas berasal dari provinsi tersebut, sementara 781 orang terluka dan 145.000 orang lainnya mengungsi.
Sementara itu, di Qinghai yang terletak di sebelah barat Gansu, 32 orang dinyatakan tewas dan dua orang lainnya hilang sampai dengan Minggu (24/12/2023) malam waktu setempat.
Otoritas setempat mengaitkan parahnya kerusakan yang terjadi dengan dangkalnya gempa. Gempa bumi tipe dorong dan batuan sedimen yang relatif lunak di wilayah tersebut juga memperkuat potensi kerusakan dari gempa tersebut.
Baca Juga
Banyak rumah yang hancur dibangun dari zaman terdahulu, yakni terbuat dari kayu tanah atau struktur kayu bata. Menurut pemerintah setempat, dinding penahan beban rumah-rumah tersebut dibangun dari tanah, sehingga pertahanan mereka buruk terhadap gempa bumi..
Pemerintah setempat juga mengatakan bahwa kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan ketahanan terhadap gempa bagi rumah-rumah yang ada di pedesaan.
Sebagai informasi, gempa bumi kerap terjadi di wilayah perbatasan timur laut dataran tinggi Qinghai-Tibet. Secara geografis, wilayah yang meliputi sebagian besar Tibet, Qinghai, Gansu, sebagian Xinjiang, dan bagian barat Sichuan itu dinyatakan aktif secara tektonik.
Sepuluh tahun lalu di Sichuan, lebih dari 6.700 orang terluka dan lebih dari 160 lainnya tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,6 SR. Pada 2010, gempa berkekuatan 7,1 SR menewaskan 2.700 orang di Yushu, wilayah yang sebagian besar dihuni warga Tibet di Qinghai.