Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa eskalasi di perbatasan Israel yang dipicu oleh gerakan Hizbullah, dapat mengakibatkan hancurnya Lebanon.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melawan Hizbullah, mendorongnya jauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan yang mereka punya.
“Di wilayah utara, kami terus-menerus aktif melawan upaya Hizbullah. Kami terus membasmi kelompok teroris, mendorong mereka menjauh dari perbatasan dan menghancurkan persenjataan mereka,” katanya, dilansir TASS, Rabu (6/12/2023).
Dia menegaskan bahwa jika Hizbullah membuat kesalahan dengan terlibat dalam perang habis-habisan, maka dia akan menghancurkan Lebanon dengan tangannya sendiri.
Adapun sejauh ini, ketegangan masih tinggi di perbatasan utara Israel, dengan serangan penembakan rutin dari wilayah Lebanon.
Militer Israel terus berupaya membalas tembakan, dan serangannya menargetkan infrastruktur Hizbullah.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah Israel juga sudah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari pemukiman yang berjarak 5 kilometer dari perbatasan dengan Lebanon.
Seperti diketahui, ketegangan kembali memanas di Timur Tengah sejak militan Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Sebagai tanggapan, Israel mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, dan telah melancarkan serangan udara ke Gaza serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.
Adapun Hizbullah, militan yang berbasis di Lebanon yang pro Palestina berupa menyerang Israel. Hal ini menjadikan konflik di Timur Tengah kian meluas.