Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo- Mahfud MD, bertekad akan meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan pengasuh pondok pesantren, serta mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.
Program peningkatan kesejahteraan guru ngaji dan pendidik keagamaan tersebut menjadi salah satu program unggulan yang diusung Ganjar-Mahfud. Hal tersebut ditegaskan oleh Mahfud MD saat bersilaturahmi dengan para guru ngaji dan tokoh agama di Pontianak, Kalimantan Barat, dalam rangka Hari Guru Nasional, pada Sabtu (25/11/2023).
"Bukan hanya guru biasa, program ini juga mencakup kesejahteraan para guru ngaji dan pengasuh pondok pesantren di lembaga-lembaga pendidikan keagamaan informal. Ustaz-ustaz di pesantren hingga marbot masjid. Itu tidak ada yang memikirkan. Kami akan susun programnya untuk menyentuh mereka," kata Mahfud dikutip dari siaran pers, pada Senin (27/11/2023).
Mahfud mengatakan Indonesia saat ini memiliki jutaan guru ngaji yang perannya sangat penting dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak. Sayangnya, lanjut dia, mereka tidak mendapatkan apresiasi yang layak.
Menurut survei Kementerian Agama, sekitar 65% dari guru ngaji masih memiliki pendapatan Rp 2 juta per bulan.
"Ke depannya, Mas Ganjar dan Prof. Mahfud memiliki rencana untuk meningkatkan pengakuan dan dukungan terhadap guru ngaji dan pendidik keagamaan. Ini termasuk memberikan insentif sebesar Rp 1 juta untuk menghargai dan memastikan bahwa profesi ini dilihat sebagai pekerjaan yang layak, optimal, dan kompeten," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, kata Mahfud, pasangan Ganjar-Mahfud juga akan memberikan jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan kepada guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
"Saat Mas Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia sudah menggagas program insentif untuk guru keagamaan. Selama berjalannya program dari 2019 hingga 2023, total realisasi pemberian insentif kepada guru keagamaan telah mencapai Rp 1,2 triliun," pungkas Mahfud.