Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin-Poin Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Hamas dan Israel telah sepakat untuk menghentikan sementara pertempuran di Gaza untuk memungkinkan pembebasan 50 sandera yang ditahan.
Seorang tentara Israel mengambil posisi selama operasi darat yang sedang berlangsung oleh tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebut sebagai Gaza, dalam gambar yang dirilis pada 17 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Seorang tentara Israel mengambil posisi selama operasi darat yang sedang berlangsung oleh tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di lokasi yang disebut sebagai Gaza, dalam gambar yang dirilis pada 17 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Hamas dan Israel telah sepakat untuk menghentikan sementara pertempuran di Gaza untuk memungkinkan pembebasan 50 sandera yang ditahan oleh kelompok perlawanan tersebut dengan imbalan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Kesepakatan tersebut juga untuk memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke daerah kantong tersebut.

Berikut rincian kesepakatan gencatan senjata Hamas dan Israel:

1. Kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata selama empat hari, sehingga 50 perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun yang disandera Hamas dapat dibebaskan dengan imbalan 150 perempuan dan remaja Palestina yang ditahan Israel.

Lima puluh sandera tersebut, di antara sekitar 240 sandera yang disandera oleh Hamas dalam serangan mereka pada 7 Oktober di Israel, diperkirakan akan dibebaskan secara bertahap, mungkin sekitar selusin sehari, selama gencatan senjata yang berlangsung selama empat hari.

2. Perpanjangan Jeda Kemanusiaan

Pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian tersebut menyebut penghentian permusuhan sebagai “jeda kemanusiaan”. Jeda akan diperpanjang satu hari untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, kata Israel dalam sebuah pernyataan.

3. Israel Hentikan Lalu Lintas Udara

Hamas mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan lalu lintas udara di Utara Gaza mulai pukul 10 pagi (15.00 WIB) hingga pukul 4 sore (21.00 WIB) setiap hari selama gencatan senjata dan menghentikan semua lalu lintas udara di Selatan selama keseluruhan periode tersebut.

4. Israel Tidak Menyerang

Hamas mengatakan Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza, dan orang-orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalan utama di mana banyak warga Palestina meninggalkan Gaza Utara tempat Israel melancarkan invasi darat.

Kepala negosiator Qatar dalam perundingan gencatan senjata, Menteri Negara di Kementerian Luar Negeri Mohammed Al-Khulaifi, mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan itu "tidak akan ada serangan apa pun. Tidak ada gerakan militer, tidak ada ekspansi, tidak ada apa pun".

Dia mengatakan Qatar berharap hal ini akan menjadi "benih bagi perjanjian yang lebih besar dan gencatan senjata permanen".

Kapan Kesepakatan Dimulai?

Berbicara pada Rabu (22/11/2023) pagi, pihak negosiator Qatar mengatakan waktu dimulainya gencatan senjata akan diumumkan dalam waktu 24 jam.

Israel menunda dimulainya perjanjian tersebut untuk memberikan waktu bagi Mahkamah Agung mendengarkan tantangan terhadap kesepakatan yang diajukan oleh mereka yang mengatakan bahwa gencatan senjata hanyalah sebuah konsesi yang terlalu besar bagi Hamas.

Keputusan pengadilan diperkirakan tidak akan menggagalkan kesepakatan tersebut.

Sebuah sumber di Mesir mengatakan gencatan senjata bisa dimulai paling cepat pukul 10 pagi (15.00 WIB) pada Kamis (23/11/2023).

Bagaimana Kesepakatan Diterapkan?

Komite Palang Merah Internasional akan bekerja di Gaza untuk memfasilitasi pembebasan para sandera, kata Qatar.

Para sandera diperkirakan akan diangkut melalui Mesir, satu-satunya negara selain Israel yang berbagi garis perbatasan dengan Gaza.

Selama gencatan senjata, truk-truk yang memuat bantuan dan bahan bakar diperkirakan akan menyeberang ke Gaza, di mana 2,3 juta orang telah kehabisan makanan dan banyak rumah sakit yang tutup karena tidak lagi memiliki bahan bakar untuk generator mereka.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper