Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Ngotot Kuasai Seluruh Palestina, Trump Bungkam soal Gaza

PM Israel Netanyahu berencana kuasai Palestina, Presiden Donald Trump malah bungkam soal Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak memberikan pendapat soal kemungkinan Israel ambil alih Jalur Gaza usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mengkaji rencana pendudukan total wilayah Palestina tersebut.

"Kami sedang berada di sana sekarang, berusaha memberi makan orang-orang. Untuk urusan lainnya, saya benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa. Itu sepenuhnya akan menjadi keputusan Israel,” ujar Trump kepada wartawan dikutip melalui Reuters pada Rabu (6/8/2025). 

Trump menambahkan bahwa Israel bersama negara-negara Arab akan membantu dalam distribusi bantuan pangan dan keuangan ke wilayah Gaza yang saat ini menghadapi krisis kemanusiaan akut akibat blokade dan serangan militer berkepanjangan.

Pernyataan itu disampaikan tak lama setelah laporan media menyebut Netanyahu menggelar pertemuan tertutup dengan pejabat tinggi keamanan Israel, di mana ia dilaporkan mendukung rencana pengambilalihan militer secara penuh atas Gaza.

Namun, hal itu memicu kekhawatiran akan aneksasi de facto terhadap seluruh wilayah Palestina.

Sebelumnya pada tahun ini, Trump sempat mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih kendali atas Gaza pasca konflik, namun gagasan tersebut langsung mendapat kecaman luas dari komunitas internasional, termasuk negara-negara Arab, PBB, para ahli hak asasi manusia, dan warga Palestina sendiri.

Konteks Krisis Gaza

Serangan militer Israel yang telah berlangsung hampir dua tahun di Jalur Gaza telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, menciptakan krisis kelaparan, dan memaksa hampir seluruh penduduknya mengungsi.

Akibatnya, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) serta tuduhan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Israel membantah tuduhan tersebut dan mengklaim operasi militer dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri setelah serangan mendadak oleh kelompok Hamas pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang Israel dan menyandera lebih dari 250 lainnya.

Sejauh ini, rencana Netanyahu diperkirakan akan memperburuk ketegangan regional dan memperkuat tuduhan internasional terhadap Israel.

Di sisi lain, sikap ambigu Presiden Trump dinilai dapat memperlemah posisi diplomatik Amerika Serikat dalam upaya penyelesaian konflik dan penghormatan terhadap hukum internasional. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Netanyahu terkait laporan rencana tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro