Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Indonesia menyambut positif kesepakatan jeda kemanusiaan atau gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina.
Indonesia juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya mediasi yang diprakarsai oleh Qatar untuk menciptakan gencatan senjata di Gaza tersebut.
"Kesepakatan tersebut diharapkan akan membuka peluang bagi pengakhiran konflik secara permanen serta dimulainya pembahasan yang serius bagi perdamaian yang menyeluruh dan adil," kata Kemlu RI dalam keterangan resmi, Rabu (22/11/2023).
Indonesia juga secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan rakyat Indonesia.
"Indonesia juga akan memanfaatkan kesempatan jeda kemanusiaan ini untuk terus menelusuri keberadaan 3 WNI yg bekerja di RS Indonesia Gaza yang hingga saat ini belum bisa dihubungi langsung," ujarnya.
Seperti diketahui, Hamas sebelumnya mengumumkan hasil kesepakatannya dengan Israel mengenai gencatan senjata di Gaza, selama 4 hari. Pembebasan sandera juga akan dilakukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Baca Juga
“Setelah berhari-hari perundingan yang alot, kami mengumumkan bahwa kami mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari berkat upaya berkelanjutan dan terampil dari Qatar dan Mesir,” kata Hamas.
Hamas menegaskan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pihaknya akan membebaskan 50 sandera, perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun.
Sementara itu, pembebasan sandera tersebut dilakukan sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun dari penjara-penjara Israel.