Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Sambut Positif Gencatan Senjata di Gaza, Apresiasi Upaya Mediasi Qatar

Indonesia menyambut positif kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan mengapresiasi mediasi Qatar.
Helikopter Apache terbang dekat Jalur Gaza terlihat dari Israel selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 20 November 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko
Helikopter Apache terbang dekat Jalur Gaza terlihat dari Israel selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 20 November 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan bahwa Indonesia menyambut positif  kesepakatan jeda kemanusiaan atau gencatan senjata sementara di Gaza, Palestina. 

Indonesia juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya mediasi yang diprakarsai oleh Qatar untuk menciptakan gencatan senjata di Gaza tersebut. 

"Kesepakatan tersebut diharapkan akan membuka peluang bagi pengakhiran konflik secara permanen serta dimulainya pembahasan yang serius bagi perdamaian yang menyeluruh dan adil," kata Kemlu RI dalam keterangan resmi, Rabu (22/11/2023). 

Indonesia juga secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

"Indonesia juga akan memanfaatkan kesempatan jeda kemanusiaan ini untuk terus menelusuri keberadaan 3 WNI yg bekerja di RS Indonesia Gaza yang hingga saat ini belum bisa dihubungi langsung," ujarnya. 

Seperti diketahui, Hamas sebelumnya mengumumkan hasil kesepakatannya dengan Israel mengenai gencatan senjata di Gaza, selama 4 hari. Pembebasan sandera juga akan dilakukan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

“Setelah berhari-hari perundingan yang alot, kami mengumumkan bahwa kami mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata kemanusiaan selama 4 hari berkat upaya berkelanjutan dan terampil dari Qatar dan Mesir,” kata Hamas. 

Hamas menegaskan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pihaknya akan membebaskan 50 sandera, perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun. 

Sementara itu, pembebasan sandera tersebut dilakukan sebagai imbalan atas pembebasan 150 perempuan dan anak-anak di bawah 19 tahun dari penjara-penjara Israel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper