Bisnis.com, JAKARTA — Tim penyelidik yang dipimpin Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India atau India's Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB) telah mengunduh data perekam penerbangan dari kotak hitam atau black box pesawat Air India, yang mengalami kecelakaan dua pekan lalu.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Penerbangan Sipil India melaporkan bahwa penyelidik telah mengunduh data perekam penerbangan itu dari black box, dua pekan setelah kecelakaan.
Pada Kamis (12/6/2025), pesawat Boeing 787 Dreamliner tujuan London jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari kota Ahmedabad, menewaskan 241 dari 242 orang di dalamnya—menjadi tragedi penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir.
Kotak hitam pesawat, berisi perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR) dan perekam data penerbangan (flight data recorder/FDR), ditemukan di atap gedung lokasi kecelakaan pada 13 Juni 2025 dan di puing-puing pesawat pada 16 Juni 2025.
Olah data perekam depan diakses pada Rabu (25/6/2025) oleh tim yang dipimpin oleh AAIB, melibatkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (U.S. National Transportation Safety Board).
"Upaya ini bertujuan untuk merekonstruksi urutan kejadian yang mengarah pada kecelakaan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mencegah kejadian di masa mendatang," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters pada Jumat (27/6/2025).
Baca Juga
Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS Jennifer Homendy mengatakan bahwa dia berharap pemerintah India dapat segera membagikan rincian dari penyelidikan kecelakaan tersebut.
"Demi keselamatan penerbangan dan keselamatan publik serta kesadaran publik, kami berharap mereka akan segera mengumumkan temuan mereka kepada publik," kata Homendy kepada Reuters, Kamis (26/6/2025).
Dua perekam GE, satu di bagian depan pesawat dan satu lagi di bagian belakang, dipasang pada pesawat Boeing 787 dan merekam rangkaian data penerbangan yang sama. GE, yang mengirim para ahli ke India, memproduksi mesin pada Air India 787 dan juga memproduksi gabungan perekam data penerbangan dan suara kokpit, yang disebut perekam penerbangan udara yang disempurnakan.
Perekam depan dilengkapi dengan catu daya independen yang menyediakan daya cadangan ke perangkat selama sekitar 10 menit jika sumber daya pesawat hilang, kata NTSB dalam laporan tahun 2014.
Tiga ahli menyampaikan pendapat kepada euters bahwa keputusan untuk mulai mengunduh data perekam sekitar dua pekan setelah kecelakaan itu sangat terlambat. Mereka mengikuti spekulasi bahwa apa yang disebut kotak hitam dapat dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.
Pakar keselamatan penerbangan AS, Anthony Brickhouse, mengatakan penyelidik kecelakaan biasanya sudah memberikan beberapa informasi terbaru tentang status perekam, dan sudah mulai mengunduh data dalam kecelakaan yang sangat terkenal itu.
"Biasanya negara-negara tahu bahwa dunia sedang memperhatikan," katanya.
India mengatakan pada pekan lalu bahwa mereka belum memutuskan di mana kotak hitam akan dianalisis. Data yang diambil dari kotak-kotak itu dapat memberikan petunjuk penting tentang kinerja pesawat dan percakapan apa pun antara pilot sebelum kecelakaan.
India mengatakan tindakannya telah diambil dengan sepenuhnya mematuhi hukum domestik dan kewajiban internasional dalam waktu yang ditentukan.