Bisnis.com, SOLO - Bukan ke Palestina, 7.000 dokter dikabarkan datang untuk bantu Israel.
Dilansir dari Times of Israel, sekitar dua belas ribu tenaga kesehatan termasuk dokter, perawat, dan paramedis dari seluruh dunia telah memberi tahu Kementerian Kesehatan bahwa mereka siap untuk naik pesawat ke Israel dan menjadi sukarelawan selama perang.
Dari 12.000 orang, sekitar 7.000 orang adalah dokter dari semua spesialisasi. Setengahnya berasal dari Amerika Serikat, dan lainnya berasal dari negara lain termasuk Swedia, Kanada, Belgia, Brasil, Swiss, dan Selandia Baru.
Meski semula dikabarkan akan ada 12.000 dokter, tapi sejauh ini baru 150 dokter yang datang di kloter pertama.
“Saya benar-benar percaya bahwa kita sedang menjalani salah satu titik perubahan dalam sejarah Yahudi dan kita akan melihat kembali masa ini dan bertanya pada diri sendiri apakah kita telah melakukan semua yang kita bisa untuk membantu pada saat kritis ini,” kata Dr. Avi Schlager, seorang ahli bedah anak dari Florida yang menjadi sukarelawan di Schneider Children's Medical Center di Petah Tikva.
“Saya bersyukur bisa berkontribusi (kepada Israel) dengan cara yang paling nyaman bagi saya dan saya merasa bisa sangat membantu,” katanya.
Baca Juga
Menurut laporan, sebagian besar dokter ini adalah Yahudi yang tergerak hatinya untuk membantu saudara-saudara mereka yang terkena dampak perang dengan Hamas.
Dalam laporan tersebut, Hamas dikabarkan telah menghancurkan lebih dari 20 komunitas Israel di Israel selatan, dan dengan kejam membunuh sekitar 1.200 warga Israel di rumah mereka, di pangkalan IDF, di jalan raya, dan di festival musik terbuka, serta menyiksa dan memperkosa beberapa korban.
Hamas dan kelompok teror lainnya menangkap lebih dari 240 warga Israel dan warga negara asing di Gaza dan menyandera mereka tanpa mengizinkan Palang Merah mengunjungi mereka.
Dokter-dokter Israel telah bekerja tanpa kenal lelah sejak 7 Oktober, merawat lebih dari 5.000 warga sipil, tentara IDF, petugas polisi dan personel keamanan lainnya yang terluka pada hari itu dan dalam perang yang terjadi kemudian.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr. Sefi Mendelovich mengucapkan terima kasih kepada para dokter dari seluruh dunia yang bersedia datang dan membantu.
“Dukungan dari luar sangat cepat dan sangat kami hargai. Kami menyadari bahwa kesediaan Anda untuk menjadi sukarelawan di sini adalah cara Anda menunjukkan emosi terdalam Anda kepada kami,” katanya dalam panggilan Zoom baru-baru ini dengan 1.400 dokter.