Bisnis.com, JAKARTA - Militer Ukraina mengatakan telah melakukan serangkaian operasi yang sukses di tepi Timur Sungai Dnipro di bagian wilayah Kherson yang diduduki Rusia dan membangun beberapa jembatan pada Jumat (17/11/2023).
Marinir Ukraina mengatakan di halaman Facebook bahwa pihaknya terus berupaya melakukan operasi di sisi Timur Sungai Dnipro. Rusia untuk pertama kalinya mengakui bahwa pasukan Ukraina telah menyeberangi sungai tersebut, pada pekan ini.
Adapun militer Ukraina berhasil membebaskan Kota Kherson, pusat regional, dan daerah sekitarnya di tepi Barat Sungai Dnipro pada November 2022.
Melansir CNA, sungai tersebut merupakan penghalang alami yang tangguh, menjadi garis pemisah di sebagian besar front selatan.
Menyeberangi Dnipro dan mengangkut peralatan dan perbekalan militer yang berat dapat memungkinkan pasukan Ukraina membuka jalur serangan baru di selatan pada jalur darat paling langsung ke Krimea, yang direbut dan dianeksasi oleh Rusia pada 2014.
Rusia dan Ukraina mengatakan telah menimbulkan kerugian besar di pihak lain selama operasi di wilayah tersebut.
Baca Juga
Kepala kantor kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan bahwa pasukan Ukraina berupaya melakukan “demiliterisasi” Krimea dan telah menempuh jarak 70 persen, pada pekan ini.
Menurut blogger militer Ukraina, pasukan Ukraina melintasi Dnipro dalam kelompok-kelompok kecil di musim panas untuk membuat pijakan awal di sekitar jembatan kereta api dekat Kherson dan kemudian berusaha memperluas kehadiran mereka di desa-desa terdekat di tepi Timur, termasuk Krynky.
Kemajuan di wilayah Kherson terjadi setelah berbulan-bulan operasi serangan balik Ukraina di Tenggara dan Timur yang belum menghasilkan terobosan yang diinginkan banyak warga Ukraina.
Pasukan Rusia yang menguasai sekitar 17 persen wilayah Ukraina, kini kembali melancarkan serangan di wilayah timur, termasuk Kota Avdiivka yang dikuasai Kyiv dan daerah dekat Kota Bakhmut yang dikuasai Moskow.
Militer Ukraina mengatakan dalam laporan hariannya bahwa pertempuran berkecamuk di sepanjang garis depan dari selatan hingga timur, melaporkan 72 bentrokan dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan laporan tersebut, pertempuran paling sengit terjadi di sekitar Avdiivka, Mariinka dan Bakhmut di wilayah Timur Donetsk.
Kepala pemerintahan militer Rusia Avdiivka Vitalyi Barabash mengatakan di televisi bahwa pasukannya melakukan serangan besar-besaran menuju zona industri kota dekat pabrik kokas yang luas, dengan mendatangkan bala bantuan.