Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden ke Netanyahu: Pendudukan Gaza Adalah Kesalahan Besar

Presiden AS Joe Biden kembali menegaskan bahwa solusi dua negara merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Presiden AS Joe Biden berjalan di Halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg
Presiden AS Joe Biden berjalan di Halaman Selatan Gedung Putih sebelum menaiki Marine One di Washington, DC, AS, pada Selasa, (14/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menegaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa pendudukan Gaza akan menjadi "kesalahan besar” dan solusi dua negara merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

"Saya telah menjelaskan kepada Israel bahwa saya pikir merupakan kesalahan besar jika mereka berpikir bahwa mereka akan menduduki Gaza dan mempertahankan Gaza. Saya rasa itu tidak akan berhasil,” ujar Biden seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (16/11/2023).

Awal bulan ini, Netanyahu mengatakan bahwa setelah perang, Gaza harus didemiliterisasi, dideradikalisasi, dan dibangun kembali. Israel harus menemukan pemerintahan sipil untuk mengatur daerah yang telah dikuasai oleh Hamas sejak tahun 2006 tersebut.

Netanyahu mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk menduduki Gaza meskipun banyak yang menganggapnya sebagai wilayah yang sudah diduduki karena Israel memiliki kendali penuh atas perbatasan, wilayah udara, dan perairan teritorialnya.

Berbicara ketika militer Israel melanjutkan serangannya ke Rumah Sakit al-Shifa di Gaza, Biden mengatakan bahwa ia juga telah berdiskusi dengan para pemimpin Israel tentang perlunya tindakan yang sangat berhati-hati dalam tindakannya di rumah sakit tersebut.

Israel mengatakan bahwa kelompok bersenjata Palestina, Hamas, telah membangun markas militernya di RS tersebut. Para pejabat rumah sakit dan Hamas menyangkal klaim tersebut.

Lebih dari 11.300 warga Palestina telah terbunuh sejak Israel mulai membombardir daerah kantong yang terkepung itu pada 7 Oktober lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan lebih dari 200 orang.

Biden, yang berbicara kepada media setelah pertemuan empat jam dengan pemimpin China Xi Jinping, menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri pertumpahan darah adalah "solusi dua negara" dengan Israel dan Palestina hidup berdampingan.

Biden kembali menegaskan klaim Israel tentang markas militer tersebut dan mengatakan bahwa Hamas melakukan kejahatan perang dengan membangun fasilitas semacam itu di bawah rumah sakit.

Penggerebekan rumah sakit tersebut menuai kecaman dari PBB, Yordania, dan Otoritas Palestina, yang menguasai Tepi Barat dan menjadi saingan Hamas.

Di bawah hukum kemanusiaan internasional, rumah sakit dapat kehilangan status perlindungannya jika digunakan untuk tujuan militer. Namun, warga sipil juga harus diberi waktu yang cukup untuk melarikan diri. Setiap serangan juga harus proporsional dengan tujuan militer.

Biden mengatakan bahwa Israel telah masuk ke al-Shifa dengan sejumlah pasukan bersenjata, dan Israel berkewajiban untuk menggunakan kehati-hatian dalam mengejar target.

Israel mengatakan bahwa mereka tidak hanya mencari para pejuang Hamas, tetapi juga para tawanan, termasuk seorang warga negara AS berusia tiga tahun yang telah ditahan di Gaza selama lebih dari satu bulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper