Bisnis.com, JAKARTA — Israel mengklaim telah menghentikan tembakan selama beberapa jam untuk membantu warga sipil di Utara Gaza, Palestina agar meninggalkan wilayah tersebut dan bergerak ke wilayah selatan ‘dengan aman’.
Melansir Reuters pada Senin (6/11/2023), juru bicara militer Israel mengatakan bahwa jeda tersebut diambil selama dua hari berturut-turut, di tengah tekanan komunitas internasional agar Israel melakukan gencatan senjata untuk kemanusiaan.
“Kemarin dan hari ini, selama berjam-jam dengan peringatan dan pemberitahuan sebelumnya, kami memfasilitasi dan menghentikan penembakan di beberapa area Gaza Utara yang merupakan wilayah pertempuran utama,” kata Letkol Jonathan Conricus pada Minggu, dikutip Senin (6/11/2023).
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyerukan agar warga Palestina segera bergerak ke wilayah Gaza Selatan. Sementara itu, melansir Aljazeera, klaim tersebut muncul meskipun ada serangan berulang kali terhadap warga sipil di Jalur Gaza Selatan dan dilaporkan adanya serangan Israel terhadap orang-orang yang melarikan diri dari Kota Gaza.
Beberapa pemimpin terkemuka Palestina telah juga ditangkap oleh Israel, salah satunya adalah Ra’fat Alayan yang ditangkap saat sedang memberikan wawancara langsung di televisi.
Menanggapi hal ini, Partai Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Fatah, mengecam serangan Israel di Gaza sebagai “perang pemusnahan yang biadab”.
Baca Juga
Mereka menyerukan komunitas internasional agar menghentikan perang itu. Adapun, Dewan Keamanan (DK) PBB diperkirakan akan berapat pada hari ini dalam pertemuan tertutup mengenai konflik Israel-Hamas, usai ada permintaan dari Uni Emirat Arab dan China.
Sebagai informasi, pengeboman besar-besaran terus berlangsung sepanjang malam di seluruh Gaza, seiring dengan jumlah korban tewas yang terus meningkat. Setidaknya 9.770 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, serta lebih dari 1.400 orang tewas di Israel.
Israel melakukan pemboman yang terfokus pada Kota Gaza, tetapi juga meluas ke wilayah kantong yang terkepung hingga daerah sekitar rumah sakit. Serangan Israel terjadi di Tepi Barat, di kota besar dan kecil seperti Hebron, Qalqilya, Nablus, Jenin, Tubas, dan Yerusalem Timur.