Bisnis.com, JAKARTA - Ayyamul bidh jika diterjemahkan berarti "hari-hari putih," merujuk kepada hari-hari ketika bulan purnama bersinar terang di langit. Pada momen ini, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa ayyamul bidh.
Puasa ayyamul bidh adalah puasa yang dilakukan selama 3 hari dalam bulan Hijriah, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15 Rabiul Akhir. Puasa ini memiliki hukum sunah muakkad, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).
Selain itu, dalam hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa puasa tiga hari ayyamul bidh pahalanya seperti berpuasa sepanjang tahun.
Puasa ayyamul bidh merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, berbuat kebaikan, dan memperbanyak ibadah. Meskipun puasa ini tidak wajib, melaksanakannya dapat membawa berbagai keberkahan dan pahala.
Selama periode puasa ayyamul bidh, umat Muslim dianjurkan untuk merenungkan kebaikan yang telah mereka lakukan dan memohon ampunan atas dosa-dosa mereka. Ini juga adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar mengabulkan permohonan mereka.
Baca Juga
Jadwal Puasa ayyamul bidh
Berikut ini tanggal jatuhnya puasa ayyamul bidh:
Tanggal 13 Rabiul Akhir 1445 H: Hari Sabtu, 28 Oktober 2023
Tanggal 14 Rabiul Akhir 1445 H: Hari Minggu, 29 Oktober 2023
Tanggal 15 Rabiul Akhir 1445 H: Hari Senin, 30 Oktober 2023
Niat Puasa ayyamul bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.
Artinya,
“Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”