Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI angkat suara mengenai penembakan massal yang terjadi di Maine, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (25/10/2023).
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Judha Nugraha mengatakan bahwa penembakan terjadi di dua lokasi.
"Pada hari Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 7 PM telah terjadi penembakan massal di 2 lokasi, yaitu di Schemengees Bar and Grille dan Sparetime Recreation Bowling Alley di Lewiston, Maine," katanya, saat ditanyai Kamis (26/10/2023).
Dia menjelaskan bahwa penembakan massal yang terjadi di dua lokasi tersebut menyebabkan 22 orang tewas.
"Menyebabkan sekitar 22 (dua puluh dua) orang meninggal dunia dan 50–60 orang lainnya terluka," ujarnya.
Polisi setempat telah mengidentifikasi pelaku dan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku, dan KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat serta menghubungi simpul-simpul masyarakat di sekitar Maine.
Baca Juga
"Sejauh ini tidak ada korban jiwa WNI. Berdasarkan database KJRI New York, hanya tercatat 1 WNI yang tinggal di Maine," ujarnya.
Selain itu, KJRI New York juga telah menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya kekerasan bersenjata di AS.
Menurut informasi yang dihimpun, tersangka penembakan adalah Robert Card, tentara cadangan Angkatan Darat AS yang bekerja di Spesialis Pasokan Minyak, dan hingga saat ini masih menjadi buron.