Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

22 Orang Tewas Akibat Penembakan Massal di AS, Kemenlu: Tak ada WNI Jadi Korban

Kemenlu pastikan tidak ada WNI menjadi korban dalam penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 22 orang di Maine, Amerika Serikat (AS).
Kemenlu pastikan tidak ada WNI menjadi korban dalam penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 22 orang di Maine, Amerika Serikat (AS)./Jibiphoto
Kemenlu pastikan tidak ada WNI menjadi korban dalam penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 22 orang di Maine, Amerika Serikat (AS)./Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 22 orang di Maine, Amerika Serikat (AS).

“KJRI New York telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di sekitar Maine. Sejauh ini tidak ada WNI yang jadi korban,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, dikutip dari Antara.

Berdasarkan data KJRI New York, tercatat hanya satu WNI yang tinggal di Maine.

KJRI New York telah menyampaikan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya kekerasan bersenjata di Amerika Serikat,” tutur Judha.

Penembakan massal yang terjadi di dua lokasi yaitu di Schemengees Bar and Grille dan Sparetime Recreation Bowling Alley di Lewiston, Maine, pada Rabu (25/10) telah menewaskan 22 korban dan menyebabkan sekitar 50 orang luka-luka.

Polisi setempat telah mengidentifikasi Robert R Card (40 tahun) sebagai tersangka dalam kasus ini dan sedang melakukan pengejaran pelaku.

"Kami mengerahkan ratusan polisi yang bekerja di seluruh negara bagian Maine untuk menyelidiki kasus ini guna menemukan Tuan Card, yang merupakan tersangka," kata Komisioner Keamanan Masyarakat Maine Mike Sauschuck dalam konferensi pers

Beberapa media melaporkan bahwa buletin penegakan hukum Maine mengidentifikasi Card sebagai instruktur senjata api terlatih dan personel tentara cadangan Angkatan Darat AS yang baru-baru ini dilaporkan mengidap masalah kesehatan mental, termasuk mendengar suara-suara.

Media juga menyebutkan Card pernah mengancam akan menembaki pangkalan Garda Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper