Program Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran
Anies-Cak Imin
Pasangan yang diusung oleh Nasdem, PKB, dan PKS ini memiliki dokumen visi-misi yang terbilang tebal ketimbang kompetitornya, diberi judul 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua'.
Terdapat pemaparan bertajuk Fondasi dan Arah Perubahan yang di dalamnya memberikan narasi soal isu ketimpangan sosial.
Menariknya, Anies-Cak Imin turut menyinggung fenomena sandwich generation yang notabene sangat erat dengan generasi muda Indonesia saat ini.
Berikut petikannya:
'Belum lagi muncul fenomena baru yang berpotensi memperparah ketimpangan, yakni fenomena generasi sandwich'.
Generasi sandwich adalah pekerja produktif yang tidak bisa menikmati hasil kerjanya secara utuh karena harus menanggung penghidupan keluarganya.
Baca Juga
Sensus Penduduk tahun 2020 menunjukkan 71,6 juta jiwa atau 26,5% penduduk Indonesia adalah generasi sandwich. Dampaknya, generasi ini akan sulit mendapatkan penghidupan yang layak bagi dirinya sendiri sehingga rentan jatuh ke dalam kemiskinan, dan memperparah ketimpangan'.
Sementara itu, berkaitan pendidikan dan kesehatan terdapat dalam misi nomor 5 yang berjudul Mewujudkan Manusia Indonesia yang Sehat, Cerdas, Produktif, Berakhlak, serta Berbudaya, yang di dalamnya mencakup poin Kesehatan Mental Rakyat.
Setidaknya, terdapat 5 ide yang diusung Anies-Cak Imin soal mental health, pertama, mendorong edukasi tentang pentingnya kesehatan mental untuk menghapus stigma negatif, dimulai dari keluarga dan sekolah melalui aktivasi kelompok dukungan sebaya (peer support group) dan penguatan peran konselor di sekolah dan perguruan tinggi.
Kedua, menjaga kesehatan mental masyarakat, di antaranya melalui penambahan ruang publik dan fasilitasi berbagai kegiatan masyarakatsebagai tempat mengekspresikan diri dan potensinya.
Ketiga, mendorong hadirnya konselor kesehatan mental (psikolog) di Puskesmas dan menyediakan layanan konseling daring gratis berkolaborasi dengan lembaga dan komunitas yang ada.
Keempat, menyediakan layanan pusat krisis hotline 24 jam di tiap kabupaten/kota yang terintegrasi dengan layanan rumah sakit dan rumahaman, berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas yang ada.
Terakhir, memperkuat sistem rujukan pelayanan kesehatan jiwa di setiap provinsi melalui peningkatan layanan kesehatan jiwa di rumah sakit.Adapun, pasangan ini juga secara khusus menyebut milenial dan gen-Z sebagai salah satu dari 28 simpul kesejahteraan, diberi narasi 'Generasi Emas bukan Generasi Cemas'.
Narasi janji manis untuk milenial dan gen-Z yang ditawarkan Anies-Cak Imin mencakup 7 poin, antara lain menghadirkan lebih dari 15 juta lapangan pekerjaan baru termasuk pekerjaan hijau/green jobs, disusul mengembangkan kewirausahaan di kalangan gen-Z dan milenial, melalui pelatihan, pendampingan dan dukungan permodalan.
Kemudian, tersedia berbagai beasiswa di dalam dan di luar negeri, menyediakan minimal 2 juta hunian terjangkau di pusat kota yang tersambung dengan transportasi umum, serta layanan pendidikan, kesehatan fisik, dan kesehatan mental terjangkau dan mudah diakses.
Selain itu, ada poin terbukanya peluang magang seluas-luasnya di instansi pemerintah, BUMN, dan swasta hingga ke luar negeri bagi gen-Z dan milenial.
Terakhir, adanya dukungan pemerintah bagi sandwich generation melalui penciptaan lapangan kerja, dan jaminan hari tua bagi orang tua, serta bantuan bagi pelajar.
Prabowo-Gibran
Terakhir, pasangan Prabowo-Gibran mengusung narasi Bersama Indonesia Maju: Menuju Indonesia Emas 2045, dengan 8 misi Asa Cita, 17 program prioritas, dan 8 program Hasil Terbaik Cepat.
Pasangan yang diusung rombongan Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, PSI, Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur ini membuka narasi 8 Hasil Terbaik Cepat dengan program memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan giziuntuk anak balita dan ibu hamil.
Program ini notabene lebih dekat dengan generasi milenial yang mayoritas merupakan keluarga muda, dan biasanya baru memiliki anak usia sekolah.
Prabowo-Gibran dalam penjelasannya untuk program ini menilai stunting alias tengkes adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.
Oleh sebab itu, pasangan ini menjelaskan bahwa program ini akan menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada 2029.
Caranya, memberikan makan siang harian kepada siswa pra-sekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren, serta bantuan gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga.
Sementara itu, dalam 17 program prioritas, terdapat poin Menjamin Rumah Murah dan Sanitasi untuk Masyarakat Desa dan Rakyat yang Membutuhkan.
Isinya menyebut bahwa tempat tinggal yang layak dan terjangkau merupakan hak dasar setiap warga negara. Pembangunan perumahan juga bisa menguatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi masyarakat miskin, serta mengurangi ketimpangan.
Menurut pasangan baru mendaftar ke KPU jelang deadline itu, pemerintah harus hadir memberikan perumahan yang terjangkau dan sanitasi yang layak bagi masyarakat yang membutuhkan, dengan target membangun atau merenovasi sebanyak 40 rumah per desa/kelurahan per tahun, dan akan dapat dicapai sebanyak 3 juta rumah mulai tahun kedua.
Adapun, isu lapangan pekerjaan tercantum dalam Asa Cita 3: Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
Menurut pasangan ini, keberlanjutan dan inklusivitas dalam pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk penyediaan pekerjaan yang layak.
Salah satunya, mendorong generasi muda perlu masuk dunia kewirausahaan, menghadirkan inovasi, dan memberikan kesempatan pekerjaan bagi banyak orang.Inovasi juga diperlukan dalam pengembangan industri kreatif nasional.
Dengan keunikan budaya dan kekayaan sumber daya lokal, industri kreatif berpotensi menjadi pendorong utama ekonomi dan sekaligus memperkuat citra bangsa di mata dunia.
Oleh sebab itu, di dalamnya mencakup program seperti mendorong perusahaan untuk menempatkan angkatan kerja berusia 18-24 tahun sebagai karyawan tetap melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan.
Selain itu, ada bantuan dan insentif untuk membuka usaha melalui Gerakan Ekonomi Kerakyatan dengan membangun pusat kewirausahaan di tingkat kabupaten untuk memperkuat produk-produk UMKM.
Khusus berkaitan tren digitalisasi, terdapat program seperti Kartu Usaha Startup, mendorong digitalisasi UMKM, serta mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi.
Prabowo-Gibran juga mendorong pertumbuhan usaha rintisan berbasis inovasi digital yang membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dengan memberikan insentif dan modal kepada para pelakunya, termasuk juga memberikan jaminan dan kepastian hukum atas inovasi-inovasi yang dihasilkan, serta mendorong perbankan nasional untuk membuat produk pembiayaan khusus bagi industri digital, industri kreatif, dan seni budaya.
Sementara itu, bagi pasangan ini, sistem pendidikan nasional harus mengedepankan pembentukan delapan karakter utama bangsa dalam rangka pengembangan SDM masa depan.
Karakter tersebut, yaitu religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, juga mandiri dan bermanfaat.