Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Rabu (18/10/2023) mengatakan bahwa ledakan mematikan di RS Al-Ahli al-Arabi di Jalur Gaza tampaknya berasal dari roket yang ditembakkan oleh kelompok teroris.
Biden pun berjanji memberikan dukungan kepada Israel dan bantuan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang menderita.
Melansir Reuters, Kamis (19/10/2023), saat terbang pulang setelah kunjungan singkat ke Tel Aviv, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berterus terang kepada Israel tentang perlunya mendukung pemberian bantuan kepada warga Palestina di Gaza.
“Israel telah menjadi korban yang parah, namun kenyataannya mereka mempunyai kesempatan untuk meringankan penderitaan orang-orang yang tidak punya tempat tujuan… itulah yang harus mereka lakukan,” kata Biden saat pemberhentian pengisian bahan bakar untuk Air Force One di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.
Biden memuji Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi karena setuju membuka perbatasan Rafah untuk mengizinkan 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan akan mengeluarkan orang-orang yang terjebak di Gaza.
“Kami akan mengeluarkan orang-orang,” kata Biden tanpa memberikan rincian.
Baca Juga
Biden melakukan perjalanan ke Israel untuk menawarkan dukungan AS setelah serangan pada 7 Oktober terhadap desa-desa dan pangkalan militer Israel oleh kelompok bersenjata Hamas Palestina yang berbasis di Gaza yang menewaskan 1.400 orangdan menyandera sekitar 200 orang, kata Israel.
Perjalanannya terganggu oleh ledakan mematikan di rumah sakit Al-Ahli al-Arabi pada Selasa (17/10/2023) malam. Para pejabat Palestina menyalahkan serangan udara Israel.
Israel mengatakan ledakan itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.
“Berdasarkan informasi yang kami lihat sejauh ini, tampaknya hal tersebut disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok teroris dari Gaza,” kata Biden.
Amerika Serikat dengan tegas mendukung perlindungan kehidupan warga sipil selama konflik dan saya berduka…untuk keluarga yang terbunuh atau terluka akibat tragedi ini, tambahnya.
Biden kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa dia memahami mengapa sebagian orang di kawasan itu skeptis mengenai siapa yang bertanggung jawab.
"Saya tidak mengatakan hal-hal seperti itu kecuali saya yakin pada sumber saya mendapatkannya... Departemen Pertahanan kami mengatakan sangat kecil kemungkinannya itu berasal dari Israel," katanya.
Gedung Putih mengatakan Biden akan berbicara dari Ruang Oval pada Jumat (20/10/2023) tentang konflik Israel-Hamas dan perang di Ukraina.