Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penerbangan maskapai Scoot dari Singapura ke Perth terpaksa dibatalkan dan kembali ke Bandara Changi akibat ancaman bom, Kamis (12/10/2023).
Pesawat itu dikawal kembali ke bandara oleh pesawat Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF), serta layanan darurat juga diaktifkan.
Penerbangan Scoot TR16 itu berangkat dari Singapura pada Kamis (12/10/2023) pukul 16.11 waktu setempat.
“Sekitar satu jam setelah penerbangan, keputusan pencegahan diambil dengan mengembalikan pesawat ke Singapura karena ada ancaman bom,” kata maskapai tersebut, dikutip dari CNA pada Kamis (12/10/2023).
Beruntungnya, pesawat mendarat dengan selamat di Singapura pada pukul 18.27, dan langsung dilakukan pemeriksaan keamanan.
Scoot bersedia membantu pihak berwenang dalam penyelidikan. Namun, karena ini adalah masalah keamanan, maskapai tersebut belum dapat memberikan rincian lebih lanjut.
Baca Juga
“Scoot dengan tulus meminta maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Keselamatan pelanggan dan kru kami adalah prioritas utama kami, dan kami akan terus memberikan bantuan kepada pelanggan kami,” lanjut pernyataan tersebut.
Menurut data dari pelacak penerbangan Flightradar24, penerbangan TR16 melakukan putar balik Pulau Bangka di Indonesia dan kembali menuju Singapura sekitar 30 menit setelah penerbangan.
Pesawat tersebut kemudian melakukan holding pattern dengan terbang berputar-putar selama sekitar 50 menit di Laut Cina Selatan, tepatnya di sebelah timur Malaysia.
Melanjutkan penerbangan di atas Batam, pesawat kemudian mendarat di Bandara Changi pada malam hari. Hingga pukul 18.50, pesawat tampak berhenti di dekat ujung selatan Runway 3 dan belum kembali ke terminal.
Selagi hal ini berlangsung, beberapa penerbangan ke Singapura, termasuk penerbangan Singapore Airlines SQ331 dari Paris, penerbangan United Airlines UA29 dari San Francisco, dan penerbangan IndiGo 6E1013 dari New Delhi masuk dalam holding pattern di Kepulauan Riau.
Seluruh penerbangan tersebut akhirnya mendarat tak lama setelah TR16 mendarat.