Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat Jetstar Jepang mendarat darurat di Bandara Chubu dekat Nagoya menyusul adanya ancaman bom.
Lima penumpang mengalami luka ringan saat dievakuasi melalui seluncuran tiup pesawat setelah kedatangannya sekitar pukul 7:40 pagi.
Ancaman itu dibuat pada pukul 06:18 ketika seseorang menelepon pusat informasi di Bandara Narita di Prefektur Chiba, dan mengatakan bahwa mereka telah memasang bom di Jetstar Flight 501, menurut operator penerbangan.
Melansir Japan Times, ancaman bom tampaknya datang dari telepon yang berasal dari Jerman, dimana penelepon menuntut untuk berbicara dengan "manajer", kata Jetstar.
Penyelidik mengatakan penelepon diyakini seorang pria, mengklaim telah meletakkan 100 kilogram bahan peledak plastik di ruang kargo pesawat.
Operator penerbangan menerima informasi dari Bandara Narita pada pukul 6:53 pagi, atau sekitar 30 menit setelah ancaman masuk, dan selanjutnya memberi tahu pilot pesawat yang menuju Fukuoka dari Narita. Namun pesawat sudah berangkat dari Narita pada pukul 06.36 dengan 136 penumpang dan enam awak di dalamnya.
Baca Juga
Menurut seorang penumpang, kurang dari satu jam setelah lepas landas, ada pengumuman dalam penerbangan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan darurat. Setelah mendarat, pengumuman lain dibuat untuk mengatakan bahwa sebuah bom mungkin telah ditanam di dalam pesawat.
Polisi Prefektur Chiba mengatakan mereka sedang menyelidiki insiden tersebut karena dicurigai menghalangi bisnis secara paksa.
Hiroyuki Kobayashi, mantan kapten Japan Airlines dan pakar penerbangan, mengatakan kapten pesawat tidak akan lepas landas di Bandara Narita jika dia mengetahui ancaman bom tersebut dan mengatakan penyelidikan diperlukan untuk menentukan apakah informasi tersebut dapat diketahui. disampaikan lebih cepat.
Landasan pacu di Bandara Chubu ditutup setelah penerbangan mendarat pada pukul 07:41, tetapi kembali beroperasi pada pukul 12:15. setelah keamanan dikonfirmasi, kata juru bicara Bandara Chubu.
Sejumlah penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Chubu ditunda atau dibatalkan setelah insiden tersebut, yang terjadi pada awal akhir pekan panjang selama tiga hari di Jepang.