Bisnis.com, JAKARTA – Hampir 250 juta penduduk Amerika Utara dan Kanada merasakan badai salju yang berat dengan setidaknya 19 kematian menjelang liburan natal akhir pekan.
Mengutip BBC, Sabtu (24/22/2022), lebih dari 1,5 juta orang mengalami mati listrik dan ribuan penerbangan telah dibatalkan sejak Kamis. Badai besar meluas lebih dari 2.000 mil atau sekitar 3.200 km dari Texas ke Quebec.
Bomb cyclone, yakni fenomena ketika tekanan atmosfer merosot, telah membawa kondisi badai salju ke Great Lakes di perbatasan AS-Kanada. Kondisi kepungan badai salju yang disebut white-out telah dilaporkan di Minnesota, Iowa, Wisconsin, Michigan dan Buffalo, New York, di mana US National Weather Service (NWS) melaporkan jarak pandang mencapai 'nol mil'.
Adapun Kanada, Ontario dan Quebec menanggung beban ledakan Arktik, dengan pemadaman listrik. Sebagian besar wilayah lainnya, dari British Columbia hingga Newfoundland, berada di bawah peringatan badai musim dingin yang ekstrem.
Suhu di Elk Park, negara bagian Montana AS, turun menjadi -50 fahrenheit atau -45 celcius, sementara kota Hell, Michigan, telah membeku.
Di South Dakota, penduduk asli Amerika yang turun salju membakar pakaian untuk kehangatan setelah kehabisan bahan bakar, kata pejabat setempat. Hujan salju lebat diperkirakan juga terjadi di wilayah Pennsylvania dan Michigan.
Pada daerah lain, Banjir melanda pantai di New England, New York dan New Jersey. Banjir tersebut mematikan kabel listrik.
Lebih dari 5.900 penerbangan AS dibatalkan pada hari Jumat, menurut situs pelacakan FlightAware. Bahkan, 1.600 penerbangan untuk hari Sabtu juga telah dibatalkan.