Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Serangan Rusia, Pasukan Ukraina Harapkan Barat Pasok Senjata

Pasukan Ukraina membutuhkan lebih banyak pasokan senjata dari Barat untuk membalas serangan Rusia, salah satunya peluncur roket HIMARS buatan AS
Balas Serangan Rusia, Pasukan Ukraina Harapkan Barat Pasok Senjata. Prajurit Ukraina dari Brigade Infanteri Bermotor Terpisah Kost Hordiienko ke-57 menembakkan howitzer self-propelled 2S1 Gvozdika ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di posisi dekat kota Chasiv Yar, wilayah Donetsk, Ukraina 25 Juni 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak/Foto File
Balas Serangan Rusia, Pasukan Ukraina Harapkan Barat Pasok Senjata. Prajurit Ukraina dari Brigade Infanteri Bermotor Terpisah Kost Hordiienko ke-57 menembakkan howitzer self-propelled 2S1 Gvozdika ke arah pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di posisi dekat kota Chasiv Yar, wilayah Donetsk, Ukraina 25 Juni 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak/Foto File

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina membutuhkan lebih banyak pasokan senjata dari Barat untuk mempercepat serangan balasan terhadap pasukan Rusia.

Kyiv mengalami berbagai kemajuan dalam pertempuran baru-baru ini dengan mengklaim telah merebut kembali dua desa di selatan Bakhmut, semakin dekat ke kota timur yang hancur dan diduduki oleh pasukan Rusia sejak Mei lalu.

Namun, para pasukan ini mengaku bahwa mereka masih sangat bergantung pada peluncur roket Grad era Soviet, dan bermimpi untuk menggunakan peluncur roket HIMARS buatan AS yang lebih canggih.

“Segalanya akan lebih cerah dan lebih menarik jika kita memiliki HIMARS, atau setidaknya satu [peluncur roket] Vampire buatan Ceko,” kata tentara Ukraina yang bernama Denys sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (20/9/2023).

Negara-negara Barat telah memberi Ukraina senjata senilai miliaran dolar sejak invasi Rusia dimulai hampir 19 bulan lalu, dan beberapa tentara Ukraina telah menggunakan Vampire dan HIMARS.

Ucapan Denys ini senada dengan Presiden Volodymyr Zelensky, yang mengatakan Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk mengusir pasukan Rusia.

“Kita harus menang dan membakar Moskow. Kami membutuhkan lebih banyak senjata, senjata yang bagus, senjata yang lebih akurat,” katanya.

Sementara itu, serangan balasan yang berlangsung hampir empat bulan ini dikritik oleh beberapa pejabat Barat karena dianggap terlalu lambat, karena pasukan Ukraina menghadapi ladang ranjau dan parit yang luas.

Namun, tentara Ukraina menyatakan kepercayaan diri mereka semakin meningkat, terutama setelah perebutan kembali desa Andriivka dan Klishchiivka sekitar delapan kilometer di selatan Bakhmut. Merebut kembali kota tersebut akan dipandang di Ukraina sebagai kemenangan simbolis yang penting.

“Dua hari setelah pembebasan Klishchiivka, keadaan menjadi lebih tenang,” kata seorang komandan yang menyebut namanya sebagai Vladyslav.

Dia mengatakan bahwa pesawat Rusia 'membuat hidup menjadi sulit', seiring dengan serangan drone yang lebih terlihat akhir-akhir ini.

Sampai pasokan senjata Barat yang lebih canggih tiba, para prajurit Ukraina kemungkinan akan terus mengandalkan senjata Grad yang telah digunakan pada tahun 1960-an.

“Persenjataan ini cukup kuat. Ia dapat digunakan di area di mana terdapat banyak orang, untuk menyasar peralatan, dan terutama saat melakukan serangan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper