Bisnis.com, JAKARTA - Institut Studi Perang (ISW) melaporkan kerugian Rusia di Zaporizhzhia barat telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir menyusul pertempuran sengit di arah Tavriisk.
Juru bicara Kelompok Pasukan Tavriisk Ukraina Kolonel Oleksandr Shtupun menyatakan bahwa korban dari pasukan Rusia mencapai 313 tentara pada 18 September dan jumlah ini jauh lebih tinggi dari perkiraan kerugian dalam dua hari sebelumnya, yaitu sekitar 200 tentara.
Menurut Shtupun, pasukan Lintas Udara Rusia (VDV) sedang melakukan operasi pertahanan di daerah Tavriisk dan oblast Zaporizhzhia barat, sementara detasemen “Storm-Z” dengan narapidana yang direkrut telah tiba untuk mendukung VDV.
ISW sebelumnya melaporkan bahwa unit Disi 7th Guards Mountain VDV dan divisi 76th Guards VDV melakukan serangan balasan terhadap Robotyne yang dibebaskan oleh Ukraina, yang kemungkinan besar mengakibatkan tingkat pengurangan pasukan yang tinggi.
Unit “Storm-Z” dinilai oleh ISW memiliki efektivitas tempur yang terbatas dan kemungkinan akan memberikan pertahanan Rusia di wilayah barat Zaporizhzhia dengan kekuatan tempur marginal.
Lebih lanjut, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 20 September bahwa Rusia telah kehilangan 273.980 tentara di Ukraina sejak awal invasi besar-besaran pada 24 Februari tahun lalu.
Baca Juga
Jumlah ini termasuk 520 korban yang diderita pasukan Rusia dalam satu hari terakhir.
Menurut laporan tersebut, Rusia juga telah kehilangan 4.635 tank, 8.868 kendaraan tempur lapis baja, 8.633 kendaraan dan tangki bahan bakar, 6.096 sistem artileri, 779 sistem peluncuran roket ganda, 526 sistem pertahanan udara, 315 pesawat terbang, 316 helikopter, 4.821 drone, dan 20 kapal perang. atau perahu.