Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin dan Yevgeny Prigozhin Wagner, Persahabatan Berujung Pengkhianatan

Vladimir Putin dan pemimpin grup Wagner Yevgeny Prigozhin bersahabat sejak lama, tetapi kini menjadi buruk sejak pengkhianatan Wagner di Rusia
Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin (Kiri). Presiden Rusia Vladimir Putin. (Kanan)./ REUTERS
Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin (Kiri). Presiden Rusia Vladimir Putin. (Kanan)./ REUTERS

Putin menduduki Kremlin, Badan Keamanan Rusia perlahan mulai mengambil kembali kendali. Prigozhin mengemban berbagai tugas di Kremlin, khususnya tugas-tugas yang berada di luar jangkauan dinas keamanan.

Hubungan mereka kini berada dalam jarak yang dekat. Prigozhin mendirikan kerajaan media yang berfokus pada penyebaran disinformasi di Rusia dan luar negeri. Cerita-cerita yang diciptakannya seringkali begitu fantastic, sehingga tidak ada aparat propaganda negara yang berani menyebarkannya.

Ketika media sosial mulai mendapatkan pengaruh, dia mendirikan pabrik troll yang efek utamanya adalah membuat orang-orang Rusia merasa bahwa kebenaran tidak ada. Butuh satu dekade lagi sebelum dia mengaku sebagai otak di balik "Badan Penelitian Internet".

Setelah Revolusi Maidan Ukraina pada 2013- 2014 dan aneksasi Krimea oleh Rusia, laporan pertama tentang perusahaan militer swasta Wagner muncul. Wagner mendukung separatis pro-Rusia di Krimea dan Ukraina timur.

Seperti diketahui, rganisasi tentara bayaran dilarang oleh hukum Rusia, meskipun Prigozhin dan tentara bayarannya menjadi semakin penting karena mencap otoritas Presiden Putin.

Wagner juga memainkan peran penting di Suriah dan pada saat itulah komandannya Dmitry Utkin, pertama kali terlihat sebagai rekan dekat Prigozhin. 

Kelompok tentara bayaran ini telah aktif selama bertahun-tahun di sejumlah negara Afrika, mulai dari Libya dan Mali hingga Republik Afrika Tengah.

Putin atau sekretaris pers Dmitry Peskov hanya mengatakan bahwa mereka mengetahui keberadaan perusahaan swasta Rusia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Namun jelas bahwa operasi semacam itu tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan Kremlin.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper