Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menyindir balik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merasa pernyataan deklarasi pencapresan Ganjar Pranowo tidak dianggap oleh PDIP.
Said merasa, PSI hanya ingin membuat kebisingan saat deklarasi usung Ganjar.
Dia mengklaim, PDIP bukannya ingin abaikan pencapresan Ganjar oleh PSI. Meski demikian, lanjutnya, setiap partai yang ingin menjalin kerja sama selalu mendatangi PDIP.
"Fakta menunjukkan Partai Amanat Nasional datang ke kami, kemudian Partai Persatuan Pembangunan datang ke kami, termasuk yang luar biasa juga Partai Persatuan Pembangunan, Perindo. Lah kurang apa kami kan?" ujar Said di Kompleks Parlemen Senayan.
Dia pun mempertanyakan motivasi PSI yang tahun lalu langsung deklarasi usung Ganjar sebagai calon presiden tanpa berkomunikasi terlebih dahulu ke PDIP. Padahal, lanjutnya, Ganjar merupakan kader PDIP.
"Kira-kira apa yang mau dicapai oleh partai-partai yang ingin ke kami tidak berkomunikasi dengan kami? Apa yang mau dicapai sebenarnya? Selain hanya meramaikan, membuat kebisingan di publik," jelas Said.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Ketua Badan Anggaran DPR ini mempersilakan PSI mulai jalin komunikasi dengan PDIP, apabila serius ingin bentuk kerja sama politik di ajang Pilpres 2024.
"Monggo [silahkan datangi PDIP], terserah PSI karena itu urusan partai masing-masing lah," ucap Said.
Sebelumnya, Ketua Umum PSI Giring Ganesha merasa bingung karena pihaknya kerap tak dianggap secara serius dalam banyak hal, termasuk soal deklarasi.
"Kita berkoar-koar mengawal kasus mega korupsi Rp10 triliun BTS enggak dianggap, kita bersuara keras RUU Perampasan Aset harus segera disahkan, enggak dianggap. Kita ngomong keras-keras enggak dianggap. Kita deklarasi enggak dianggap juga," ucap Giring dalam acara Kopdarnas PSI di Tennis Indoor Senayan, Selasa (22/8/2023) malam.