Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menangguhkan kontak dan koordinasi keamanan dengan Israel pasca-serangan atas kamp Jenin di Tepi Barat pada Senin (3/7/2023).
Kantor kepresidenan menyatakan bahwa keputusan itu ditetapkan setelah pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap gerilyawan di Kota Jenin.
Adapun keputusan tersebut diambil setelah Abbas mengadakan pertemuan dengan para pemimpin otoritas Palestina lainnya, seperti dilansir dari Reuters, pada Selasa (4/7/2023).
Abbas telah menangguhkan sementara koordinasi dengan Israel beberapa kali pada masa lalu selama putaran kekerasan sebelumnya.
Seperti diketahui, pasukan Israel dengan ratusan tentaranya melakukan gempuran serangan udara di Jenin, dan menjadi yang operasi militer terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Harian Israel Yedioth Ahronoth sebelumnya melaporkan bahwa sekitar 1.000 tentara Israel akan memulai fase kedua operasi di Jenin dalam beberapa jam ke depan.
Baca Juga
Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan bahwa telah mengevakuasi sekitar 500 keluarga Palestina dari dalam kamp pengungsi Jenin.
Terlihat dari cuplikan di media sosial, menunjukkan para pengungsi di kamp pengungsi Jenin dievakuasi semalaman.
Banyak yang turun ke jalan dengan berjalan kaki, karena penduduk takut akan berlanjutnya kekerasan di daerah tersebut.
Menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kamp pengungsi Jenin telah menjadi tempat penderitaan selama beberapa dekade.