Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Ukraina di Israel menuduh negara itu punya kerjasama erat dengan Rusia dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada 25 Juni.
Menurut kedutaan, tanda-tanda yang menunjukkan posisi Israel yang pro-Rusia yaitu hampir tidak ada bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Selain itu ada petunjuk lain yakni beberapa wawancara kontroversial oleh Perdana Menteri Netanyahu, dan baru-baru ini, adanya dua putaran negosiasi politik tingkat tinggi dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Sebagai tanggapan, Kementerian Luar Negeri Israel berencana untuk memanggil Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Kornichuk untuk menegur pernyataan kedutaan tersebut terhadap kebijakan Israel terkait perang Rusia melawan Ukraina, tulis The Jerusalem Post.
“Mungkin ada kemajuan dalam masalah kemanusiaan, tapi Anda tidak bisa memenangkan perang dengan perban dan antibiotik. Kita harus memiliki kemampuan untuk menyelamatkan nyawa orang,” kata Kornichuk, seperti yang dilaporkan Jerusalem Post.
Selain itu, Kedutaan Besar Ukraina mengkritik pendirian misi diplomatik Rusia lainnya di Yerusalem, yang disebut sebagai "Pencapaian besar".
Baca Juga
Sebelumnya, Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Jerusalem Post bahwa penting bagi Israel untuk melanjutkan koordinasi dengan Rusia untuk menyerang target Iran di Suriah.
PM Israel juga menambahkan bahwa Israel khawatir sistem militer apa pun yang diberikan ke Ukraina akan digunakan untuk melawan negaranya.
"Sebagian besar kepala pemerintahan negara-negara Barat, ketika saya menjelaskan hal ini, pada dasarnya mengangguk setuju. Mereka memahami bahwa Israel berada dalam situasi yang berbeda dari salah satu dari mereka," katanya.