Bisnis.com, SOLO - Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak, buka suara terkait pemberontakan tentara bayaran Wagner terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Eskalasi ketegangan antara tentara bayaran Wagner dengan militer Rusia meningkat dalam sepekan terakhir dan berujung pemberontakan bersenjata.
Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyerukan pemberontakan setelah menuduh militer Rusia melakukan serangan rudal terhadap anak buahnya.
Dia membuat tantangan langsung ke Kremlin dengan menyerukan pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.
Pada Sabtu (24/6/2023), Prigozhin dan pasukannya telah mundur dari Ukraina untuk memasuki wilayah Moskow dan Rostov-on-Don.
Namun setelah terjadi negosiasi antara Kremlin dan Prigozhin, pasukan Wagner akhirnya ditarik kembali pada Minggu (25/6/2023).
Baca Juga
Yevgeny Prigozhin sendiri pergi ke Belarusia, sekutu Rusia, setelah menjalin kesepakatan dengan presiden negara tersebut, Alexander Lukashenko.
Aksi Wagner itu menuai komentar dari penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhailo Podolyak.
Podolyak melalui akun Twitter pribadinya, menyebut pemberontakan Wagner sukses bikin Presiden Rusia Vladimir Putin ketar-ketir.
"Pilihan fenomenal Prigozhin. Anda hampir mengudeta Putin, mengambil kendali otoritas pusat, mencapai Moskow, dan tiba-tiba Anda mundur," tulis Mykhailo Podolyak dalam cuitannya.
Prigozhin's phenomenal choice... You almost nullified Putin, took control of the central authorities, reached Moscow and suddenly... you retreat. Because one very specific intermediary with a dubious reputation (#Lukashenko) promised security guarantees from the person (#Putin)…
— Михайло Подоляк (@Podolyak_M) June 24, 2023
Podolyak juga menyebut Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, sebagai "perantara yang sangat spesifik dengan reputasi yang meragukan."
Lukashenko menjadi pihak yang menengani konflik Wagner vs Rusia. Podolyak menyebut Lukashenko menggaransi keamanan Prigozhin dari ancaman serangan balasan dari pasukan Putin.
"Meski bukan tanpa manfaat, Prigozhin mempermalukan Putin/negara [Rusia] dan menunjukkan bahwa tidak ada lagi monopoli atas kekerasan," tulis Podolyak.