Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin negara G7 memulai pertemuan puncak tahunan di Jepang, pada Jumat (19/5/2023), dengan mengunjungi museum yang menceritakan kehancuran Kota Hiroshima akibat bom pada pukul 10.30 pagi waktu Jepang.
Para pemimpin negara G7 tiba di Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, di mana mereka disambut oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dan istrinya.
Biden dan para pemimpin G7 mengunjungi fasilitas yang menceritakan kehancuran akibat bom atom yang dijatuhkan oleh AS yang menyebabkan berakhirnya Perang Dunia II.
Selanjutnya, para pemimpin G7 memulai sesi formal setelah jamuan makan siang, di mana mereka mengadakan diskusi yang didedikasikan untuk Ukraina.
Negara G7 juga akan fokus pada pengetatan sanksi terhadap Rusia, serta mengurangi ketergantungan pada China untuk bahan-bahan utama dalam rantai pasokan global.
"G7 harus mengambil peran kepemimpinan global, karena dunia menghadapi berbagai krisis yang mencakup iklim, invasi Rusia ke Ukraina, dan pemulihan dari pandemi Virus Corona," kata Kishida.
Baca Juga
Dia menekankan bahwa tema dari KTT G7 menegaskan solidaritas kelompok negara-negara yang tergabung.
Melansir dari Bloomberg, bahwa negara G7 akan memperluas daftar barang terlarang dan membatasi barang-barang penting untuk perang Rusia di Ukraina, termasuk yang digunakan di medan perang, seperti ekspor mesin dan peralatan industri, menurut draf pernyataan tersebut.
Negara G7 juga akan menargetkan lebih lanjut soal sektor-sektor utama, seperti manufaktur, konstruksi, transportasi, dan layanan bisnis dan membatasi lebih banyak barang, tetapi menghindari larangan ekspor Rusia.