Bisnis.com, JAKARTA —Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Andhi Pramono sebagai tersangka kasus gratifikasi.
Sebelum menjadi tersangka, Andhi Pramono menjadi perbincangan karena keluarganya kerap memamerkan gaya hidup mewah. Simak Perjalanan karir dan profil Andhi Pramono yang mengantarkannya hingga memiliki rumah mewah dan harta miliaran rupiah.
Andhi Pramono menjadi sorotan setelah rumah mewahnya di Cibubur, Jakarta Timur viral di media sosial. Publik terus menyoroti perilaku dan gaya hidup para pejabat negara usai mencuatnya kasus anak dari pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Lantas, siapa Andhi Pramono yang menjadi sorotan publik itu? Berapa nominal hartanya dan apakah nilai itu wajar dengan jabatannya sebagai kepala kantor Bea Cukai?
Profil Andhi Pramono
Andhi berasal dari Salatiga, Jawa Tengah dan kini berusia 47 tahun. Andhi menempuh sekolah di Salatiga hingga pada 1997 melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) jurusan Bea Cukai.
Dalam perjalanan karirnya, Andhi pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pabean dan Cukai V di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai tipe Madya Pabean B Palembang. Dia juga pernah menjadi Kepala Seksi Penindakan Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau.
Baca Juga
Andhi tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur, serta Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Ditjen Bea Cukai Jakarta. Kini, Andhi menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Makassar.
Hingga pagi ini, Andhi belum menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2022, sehingga data harta kekayaan dirinya masih mengacu kepada pelaporan per 31 Desember 2021.
Berdasarkan LHKPN 2021, Andhi melaporkan harta senilai Rp13,75 miliar. Sebagai informasi, gaji pokok pejabat setingkat Andhi adalah Rp3—5 juta, ditambah dengan berbagai tunjangan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 156/2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Andhi mencatatkan kepemilikan 15 tanah dan bangunan di berbagai lokasi, seperti Salatiga, Batam, Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Total nilai tanah dan bangunan miliknya mencapai Rp6,98 miliar.
Andhi juga melaporkan 13 kendaraan, yakni 4 motor dan 9 mobil senilai Rp1,84 miliar. Dia juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp706,5 juta, surat berharga Rp2,9 miliar, serta kas dan setara kasnya Rp1,2 miliar.