Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengisyaratkan upaya meredakan ketegangan setelah pernyataan Prancis tentang Taiwan dan hubungan keamanan Eropa dengan Washington.
Gedung Putih dan Elysee mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa para pemimpin membahas kunjungan kenegaraan Macron pada minggu pertama April ke China dan menghabiskan beberapa jam dengan Presiden China Xi Jinping.
Saat dia mengakhiri perjalanan, Macron menimbulkan kehebohan dengan mengatakan kepada wartawan bahwa negara-negara Eropa tidak boleh terlibat dalam pertarungan antara China dan Amerika Serikat atas Taiwan yang demokratis dan didukung Barat.
Macron mengatakan Eropa harus menghindari krisis yang bukan urusannya. Dia juga mengulangi komentar sebelumnya yang menyerukan otonomi strategis UE dari Amerika Serikat , yang berperan penting dalam mempertahankan Eropa sejak membantu mengalahkan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
Pernyataan Gedung Putih menekankan posisi bersama mereka.
"Mereka [Bidan dan Macron] membahas perjalanan Presiden Macron baru-baru ini ke Republik Rakyat Tiongkok dan upaya berkelanjutan untuk memajukan kemakmuran, keamanan, nilai-nilai bersama, dan tatanan internasional berbasis aturan di kawasan Indo-Pasifik", kata pernyataan itu, dilansir dari CNA, Jumat (21/4/2023).
Baca Juga
Biden dan Macron juga menegaskan kembali pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kedua pemimpin juga membahas invasi Rusia ke Ukraina yang pro-Barat dan tetap sepakat mendukung Ukraina dalam menghadapi agresi brutal Rusia.
Di Paris, kantor Macron menyebut panggilan itu sebagai Biden diberi pengarahan tentang hasil yang diperoleh selama perjalanan ke China.
Mengacu pada dorongan Macron agar China memainkan peran dalam menempa kesepakatan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina, pernyataan itu mengatakan bahwa China memiliki peran untuk berkontribusi, dalam jangka menengah, dalam mengakhiri konflik sesuai dengan prinsip dan prinsip. tujuan piagam PBB.
"Kedua kepala negara sepakat tentang pentingnya terus melibatkan pihak berwenang China atas dasar ini," kata pernyataan itu.
Washington terlihat skeptis terhadap inisiatif Macron, mengingat aliansi kuat China dengan Rusia.
Tentang hubungan keamanan transatlantik, pernyataan Prancis menggarisbawahi pentingnya negara-negara Eropa terus mempersenjatai diri kembali untuk memikul tanggung jawab dalam berbagi beban keamanan transatlantik.
Itu menggemakan seruan bahwa kedua presiden memiliki keinginan yang sama untuk memperkuat kerja sama yang sedang berlangsung dan untuk mendukung hukum internasional, termasuk kebebasan navigasi, di seluruh kawasan Indo-Pasifik.