Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zelensky Diskusi dengan Macron, Bahas Hasil Kunjungan ke China

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara melalui telepon dengan Emmanuel Macron untuk membahas hasil kunjungan Presiden Prancis tersebut ke China. 
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam acara untuk menghormati pertahanan Kota Okhtyrka melawan penjajah Rusia./Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengambil bagian dalam acara untuk menghormati pertahanan Kota Okhtyrka melawan penjajah Rusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan percakapan melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas hasil kunjungannya ke China pada awal bulan ini. 

Zelensky menyatakan bahwa dia menghabiskan waktu selama satu setengah jam berbincang dengan Macron di telepon, seperti dilansir dari TASS, Minggu (16/4/2023). 

"Saya menghabiskan hampir satu setengah jam berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kami membahas hasil kunjungan Presiden Macron baru-baru ini ke China," kata Zelensky. 

Dia mencatat niat baik Prancis untuk memberikan dukungan terhadap Ukraina di masa depan, dan di medan perang. 

"Saya memberi pengarahan kepadanya tentang situasi di garis depan. Saya mencatat niat Prancis untuk lebih memperkuat dukungan untuk Ukraina di masa depan, di medan perang," lanjutnya, di saluran Telegram, pada Sabtu (15/4/2023). 

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan dia memiliki pandangan yang sama dengan pemimpin Prancis tentang hubungan bilateral serta banyak masalah internasional. 

“Saya sangat senang melihat secara langsung atau memiliki pandangan yang sama tentang hubungan Tiongkok-Prancis, hubungan Tiongkok-Eropa dan banyak masalah internasional dan regional, yang mencerminkan tingkat tinggi dan sifat strategis hubungan Tiongkok-Prancis,” kata Xi.

Xi Jinping mengatakan dia dan Macron telah melakukan pertukaran pandangan yang mendalam dan menyeluruh di Beijing dan Guangzhou.

Menurutnya, para pemimpin memperkuat saling pengertian dan saling percaya, serta menentukan lintasan kerja sama masa depan antara China dan Prancis di tingkat bilateral dan internasional.

Sementara itu, Macron di akhir perjalanannya ke Beijing mengatakan bahwa Eropa harus menghindari mengikuti mentalitas blok dan terlibat dalam konflik, khususnya dalam konteks ketidaksepakatan antara AS dan China mengenai status Taiwan. 

Pemimpin Prancis itu kemudian juga mengungkapkan kepastian bahwa Eropa harus membela kepentingannya sendiri di atas segalanya daripada menyesuaikan diri dengan agenda di belahan dunia lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper