Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia pada Kamis mengatakan bersikukuh tujuan utama "operasi militer khusus" di Ukraina, untuk mencegah negara tersebut bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Jika tidak, itu akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi negara kami," klaim juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam pengarahan pers.
Para analis Barat mengatakan ketika Rusia melancarkan perang pada Februari 2022, Ukraina sama sekali tidak ingin bergabung dengan aliansi tersebut. September lalu, Ukraina secara resmi mengajukan keanggotaan NATO, meski tidak jelas kapan atau apakah akan diterima.
Baca Juga
Peskov juga menyinggung kunjungan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg ke Kiev dengan mengatakan bahwa Kremlin--sebutan bagi kantor Presiden Rusia--tidak memiliki penilaian tentang prospek bergabungnya Ukraina ke NATO.
Pada Kamis pagi, Stoltenberg tiba di Kiev dalam kunjungan mendadak, kata Oleksiy Goncharenko, seorang anggota parlemen Ukraina.
Kunjungan itu adalah kunjungan pertama Stoltenberg ke Ukraina sejak perang Rusia-Ukraina dimulai Februari tahun lalu.