Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik ke arah perairan di lepas pantai timur pada Kamis (13/4/2023). Rudal ini memicu peringatan singkat di Jepang agar penduduknya berlindung dari ancaman tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (13/4/2023), pejabat pemerintah Jepang mengatakan setelah beberapa saat rudal tersebut jatuh di perairan pulau utama Jepang Hokkaido dan dipandang tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap penduduk di daratan, peringatan tersebut dicabut.
Rudal tersebut diperkirakan terbang sekitar 30 menit. Jika dilihat dari kemungkinan lokasi pendaratan rudal tersebut, peluncuran akan konsisten untuk rudal jarak jauh yang diterbangkan pada lintasan yang tinggi.
Rincian lebih lanjut tentang peluncuran tersebut belum dirilis dan tidak ada laporan langsung mengenai kerusakan. Rudal tersebut kemungkinan besar jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Awal bulan ini, AS, Korea Selatan dan Jepang mengadakan latihan angkatan laut bersama di lepas pantai Semenanjung Korea dan memicu kecaman dari Korut. Terakhir kali latihan serupa diadakan pada tahun 2022, Korut menembakkan rudal pertamanya ke Jepang dalam lima tahun terakhir.
Latihan anti-kapal selam dan penyelamatan selama dua hari ini diadakan di perairan internasional di lepas pantai Pulau Jeju, Korea Selatan, dan melibatkan kapal-kapal dari kelompok kapal induk USS Nimitz.
Baca Juga
Peluncuran terbaru ini dilakukan setelah pemimpin Korut Kim Jong-un menyerukan kemampuan perang yang "praktis dan ofensif" ketika negaranya mengeluarkan peringatan baru kepada AS atas latihan militer gabungan dan memutus hubungan komunikasi dengan Korsel yang digunakan untuk mengurangi ketegangan di perbatasan mereka yang bersenjata lengkap.
Peluncuran rudal tersebut adalah yang pertama sejak akhir Maret. Korea Utara telah menembakkan 15 rudal balistik sejak 18 Februari hingga sebelum peluncuran terakhir, termasuk dua rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak nuklir.