Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kanada akan mengirimkan pesawat militer ke Jepang untuk mendukung penerapan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara.
Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand mengatakan, pesawat militer Royal Canadian Air Force CP-140 Aurora Aircraft akan memantau kegiatan penghindaran sanksi maritim oleh Korea Utara, terutama tansfer bahan bakar dari kapal ke kapal serta komoditas lain yang dilarang Dewan Keamanan PBB.
Pemantauan tersebut, ujarnya, akan dilangsungkan selama sekitar enam minggu lamanya.
"Wilayah Indo-Pasifik sangat penting untuk keamanan global dan melalu Strategi Indo-Pasifik Kanada, kami akan terus memperkuat kemitraan kami dengan teman-teman di kawasan ini," ujarnya dikutip dari laman resmi Pemerintah Kanada, Jumat (7/4/2023).
Seperti diketahui, Korea Utara menjadi negara yang kerap dikenai berbagai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB sejak 2006. Sanksi pertama yang diperoleh oleh negara tersebut ialaj terkait percobaan uji coba nuklir.
Sanksi tersebut mengharuskan Korea Utara untuk tidak lagi melakukan uji coba nuklir, tidak meluncurkan rudal balistik, serta menanggalkan seluruh senjata nuklir dan program nuklirnya.
Baca Juga
Selain itu, Dewan Keamanan PBB juga memberlakukan larangan ekspor dan impor produk militer bagi Korea Utara.
Namun, sanksi-sanksi tersebut tak pernah dihiraukan oleh pemerintah Korea Utara. Terakhir, Kim Jong Un dan jajarannya bahkan sempat melakukan uji coba drone serangan bawah air berkemampuan nuklir baru pada akhir Maret 2023.
Peluncuran dilakukan saat Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan pendaratan amfibi bersama dan beberapa hari setelah kedua negara menyelesaikan latihan militer gabungan terbesar mereka.