Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! Rusia Kerahkan Rudal S-400 untuk Lawan Roket HIMARS Buatan AS

Rusia mulai berani menantang roket HIMARS buatan AS yang terkenal canggih.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis foto kapal rudal Armada Pasifik Rusia menembakkan rudal jelajah Moskit ke target laut tiruan musuh di perairan Laut Jepang, pada Selasa (28/3/2023). Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Kementerian Pertahanan Rusia merilis foto kapal rudal Armada Pasifik Rusia menembakkan rudal jelajah Moskit ke target laut tiruan musuh di perairan Laut Jepang, pada Selasa (28/3/2023). Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Rusia dikabarkan mulai berani menentang roket HIMARS buatan AS yang dikenal canggih dan merusak.

Menurut informasi yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia di akun jejaring sosial VK pada 9 April 2023, Rusia telah mengerahkan sistem rudal S-400 di wilayah Donbas dan di sekitar Republik Rakyat Donetsk.

Pengerahan rudal ini digunakan untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan udara, yang secara khusus menargetkan roket HIMARS AS.

Dilansir dari Army Recognition, rudal S-400 milik Rusia akan digunakan sebagai payung di wilayah Donbas. Roket ini akan dikerahkan jika AS nekat menggunakan rudal HIMARS-nya.

Tentara Rusia mengakui bahwa roket yang ditembakkan dari sistem peluncur roket M142 HIMARS Amerika adalah target yang menantang. 

Melawan roket berpemandu HIMARS dapat menjadi tantangan bagi sistem pertahanan udara terutama karena kecepatannya yang tinggi, yang membuatnya sulit untuk dilacak, dicegat, dan dihancurkan.

Selain itu, roket ini memiliki waktu terbang yang relatif singkat, yang berarti bahwa sistem pertahanan udara memiliki peluang terbatas untuk mendeteksi, melacak, dan melibatkan target.

Selain itu, roket berpemandu dirancang dengan kemampuan untuk bermanuver selama penerbangannya, membuatnya lebih sulit diprediksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara.

Tapi sistem rudal S-400 juga tak bisa dianggap remeh

Sistem rudal pertahanan udara S-400 dirancang untuk melawan berbagai ancaman udara, termasuk roket berpemandu HIMARS. 

Kemampuan tempurnya melawan target semacam itu dapat dikaitkan dengan beberapa fitur utama.

Secara umum, sistem ini memiliki jangkauan keterlibatan maksimum hingga 400 km (248 mil) dan dapat menyerang target di berbagai ketinggian, mulai dari 5 meter (16 kaki) hingga setinggi 30 km (18,6 mil).

S-400 dilengkapi dengan sistem radar canggih yang mampu mendeteksi, melacak, dan melibatkan target pada jarak jauh, meningkatkan kemampuannya untuk mendeteksi dan melacak target yang bergerak cepat seperti roket berpemandu HIMARS.

Selain itu, sistem ini dapat melibatkan banyak target secara bersamaan, memungkinkannya menangani potensi serangan saturasi oleh beberapa roket HIMARS.

Kemampuannya untuk memprioritaskan dan melibatkan banyak ancaman meningkatkan keefektifannya terhadap jenis serangan ini. S-400 juga menyebarkan berbagai rudal pencegat.

Sistem rudal S-400 juga dirancang untuk melibatkan target di berbagai ketinggian dan jarak, membuatnya mampu melawan roket HIMARS bahkan jika mereka melakukan manuver mengelak atau terbang di ketinggian rendah.

Akan menarik menyaksikan bagaimana dua sistem udara antar dua negara hebat dunia ini akan bertemu nantinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper