Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Norwegia mengatakan bahwa tank Leopard 2 yang dipasok dari negaranya telah tiba di Ukraina, pada Senin (20/3/2023).
Kemhan Norwegia juga menyampaikan bahwa pelatihan personel Ukraina saat ini sedang berlangsung.
"Ukraina kini telah menerima tank Norwegia Leopard 2 dan pelatihan personel Ukraina sedang berlangsung," tulis lembaga itu di Twitter, seperti dilansir dari TASS, pada Selasa (21/3/2023).
Dalam pembicaraan keamanan militer dan pengendalian senjata, kepala delegasi Rusia Wina Konstantin Gavrilov mengatakan bahwa pengiriman tank Barat ke Kyiv tidak akan mengubah situasi di Ukraina dan hampir tidak dapat dianggap sebagai bencana.
“Tidak ada yang baik dalam pengiriman dan potensi pengiriman tank-tank ini, tetapi ini tidak boleh dianggap sebagai bencana. Mereka tidak akan mengubah apapun di garis depan. Tekad kami telah terbukti,” kata diplomat itu menekankan.
Menurutnya, semua hal tentang pengiriman bantuan tank ke Ukraina tersebut selama ini terlalu dibesar-besarkan.
Baca Juga
"Semua hype ini dibuat untuk menundukkan Eropa, benar-benar memungkinkan Amerika untuk paling tidak terlibat dalam hal itu dan melepaskan Eropa untuk melawannya (Rusia)," lanjutnya.
Sebelumnya, pemerintah AS mengumumkan pada 25 Januari lalu bahwa akan menyerahkan 31 tank M1 Abrams kepada rezim Kyiv.
Pada gilirannya, pemerintah Jerman mengkonfirmasi juga akan mengirim 14 tank Leopard dari cadangan negara ke rezim Kyiv dan memberi wewenang kepada negara lain untuk mengekspor kembali lapis baja tersebut.
Kementerian Pertahanan Norwegia dan Slovakia juga mengumumkan niatnya pada 25 Januari lalu untuk menyerahkan tank ke Ukraina.
Sebelumnya, Inggris, Prancis, dan Polandia juga mengumumkan niatannya untuk mentransfer tank ke Kyiv.
Duta Besar Rusia untuk Jerman Sergey Nechayev mengecam keputusan Berlin untuk mengirimkan tank ke rezim Kyiv. Utusan Rusia mengatakan bahwa keputusan itu membawa konflik ke tingkat konfrontasi baru.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov mengatakan pada 24 Januari lalu, bahwa pasukan Rusia akan memusnahkan tank M1 Abrams AS seperti peralatan militer NATO lainnya, jika pemerintah AS memutuskan untuk mengirimkannya ke Ukraina.