Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Xi Jinping Bertemu Putin: Rusia Sambut Baik Upaya China Redam Konflik di Ukraina

Presiden Rusia Putin menyambut baik rencana Presiden China Xi Jinping untuk membantu menyelesaikan konflik di Ukraina.
Xi Jinping Bertemu Putin: Rusia Sambut Baik Upaya China Redam Konflik di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China  Xi Jinping pada bulan Februari. Bloomberg/Getty Images
Xi Jinping Bertemu Putin: Rusia Sambut Baik Upaya China Redam Konflik di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping pada bulan Februari. Bloomberg/Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia terbuka terhadap rencana dan upaya China untuk mengakhiri pertempuran di Ukraina.

China berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina, tetapi Washington memperingatkan dunia agar tidak tertipu oleh langkah Beijing.

Perjalanan 3 hari Xi juga bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Putin yang diisolasi secara internasional, beberapa hari setelah pengadilan kejahatan perang mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas tuduhan mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.

"Kami selalu terbuka untuk negosiasi," kata Putin kepada Xi, dilansir dari CNA, Selasa (21/3/2023).

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mencurigai kunjungan Presiden China ke Rusia menjadi bagian dari rencana ekspor senjata. Namun, kecurigaan itu telah dibantah keras oleh China.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyuarakan skeptisisme atas proposal Ukraina Xi. Dia memperingatkan dunia bahwa upaya itu menjadi taktik mengulur-ulur waktu untuk membantu Rusia.

"Rusia sendiri dapat mengakhiri perangnya hari ini. Sampai Rusia melakukannya, kami akan tetap bersatu dengan Ukraina selama diperlukan," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Lebih lanjut, Xi dan Putin berkumpul untuk membahas kertas posisi 12 poin China tentang konflik Ukraina, yang mencakup seruan untuk dialog dan penghormatan terhadap kedaulatan teritorial semua negara.

Selama pertemuan pertamanya dengan Putin, Xi memuji hubungan dekat dengan Rusia dan pemimpin Rusia itu mengatakan kedua negara memiliki banyak tujuan dan tugas yang sama.

Kantor berita negara RIA Novosti mengatakan pembicaraan antara pemimpin Rusia dan China berlangsung selama 4,5 jam. Keduanya akan bertemu lagi untuk pembicaraan formal pada hari hari ini, Selasa (21/3/2023).

Putin menyambut baik pernyataan Beijing tentang Ukraina sebagai indikasi kesediaan untuk memainkan peran konstruktif dalam mengakhiri konflik. Namun, Kyiv mengulangi seruan agar Rusia menarik pasukannya dari Ukraina.

"Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya di Moskow untuk mengakhiri perang agresif melawan Ukraina," kata juru bicara kementerian luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko ke AFP.

Sementara itu, Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan bahwa pasukannya menguasai lebih dari dua pertiga kota Bakhmut di Ukraina timur.

"Saat ini, unit Wagner menguasai sekitar 70 persen kota Bakhmut dan melanjutkan operasi untuk menyelesaikan pembebasan kota tersebut," kata Yevgeny Prigozhin dalam surat terbuka kepada Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper