Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingkar soal Lahan Hibah, Mensos Risma Sujud di Kaki Guru Tunanetra

Aksi tak terduga dilakukan oleh Mensos Risma yang mendadak sujud di kaki guru tunanetra saat berdebat soal lahan hibah.
Tangkapan layar video viral Mensos Risma tiba-tiba sujud di kaki seorang guru tunanetra saat berkunjung ke Balai Wyataguna, Kota Bandung, Selasa 21 Februari 2022/Instagram
Tangkapan layar video viral Mensos Risma tiba-tiba sujud di kaki seorang guru tunanetra saat berkunjung ke Balai Wyataguna, Kota Bandung, Selasa 21 Februari 2022/Instagram

Bisnis.com, SOLO - Aksi tak terduga dilakukan oleh Mensos Tri Rismaharini pada Selasa (21/2/2023) saat ia mengunjungi Balai Wyataguna, Kota Bandung.

Dalam kesempatan itu, Risma tiba-tiba bersujud di kaki seorang guru tunanetra setelah berdebat mengenai lahan hibah.

Kejadian tersebut pun terekam video hingga akhirnya viral di media sosial. Saat itu, guru-guru Sekolah Luar Biasa (SLB) menagih janji Risma terkait kepemilikan lahan Kemensos.

Menjadi milik Kemensos, Risma mengatakan bahwa lahan tersebut tak bisa dihibahkan. Sebagai gantinya, bangunan SLB akan dibangun dan diperbaiki.

Namun tawaran tersebut ditolak oleh guru SLB dan mengatakan bahwa permintaan itu bukan untuk pribadi melainkan anak-anak disabilitas.

"Terkait waktu itu ibu pernah janji menghibahkan ini (lahan). Kita juga bukan untuk kepentingan pribadi, Bu, tolong direalisasikan," ujar seorang guru tunanetra bernama Tri, yang terekam video.

Menjawab hal itu, Risma mengatakan bahwa hibah tak bisa dilakukan mengingat lahan tersebut milik pemerintah.

"Ini susah karena tanahnya ada di tengah gini, saya enggak bisa. Masalahnya apa? Sama-sama (milik) negaranya, makanya tadi yang penting saya bisa perbaiki. Kita berbagi," jawab Risma.

Tak bisa penuhi janjinya soal lahan hibah, Risma akhirnya sujud secara tiba-tiba. Guru tersebut pun menangis mendengar perkataan sang Mensos.

Lebih lanjut Risma mengatakan, Kementerian Sosial akan tetap membantu masyarakat dalam hal ini penyandang disabilitas untuk memenuhi kebutuhan pendidikannya.

"Balai Wyataguna digunakan untuk seluruh penyandang disabilitas. Kalau dihibahkan dan dipakai siswa tuna netra saja akan sulit nantinya semua pihak belajar dan mandiri bersama. Termasuk kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk dibagi-bagi berdasarkan kebutuhan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper