Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis saat mendengar cerita seorang lansia berusia 90 tahun tak mendapatkan bantuan sosial (bansos).
Lansia tersebut tak tersentuh bantuan pemerintah, hingga harus menghidupi dirinya yang hidup sebatang kara.
Dalam rapat kerja Kemensos bersama dengan Komisi VIII DPR Ri pada Selasa (19/3/2024), cerita itu diungkapkan okeh anggota Fraksi Golkar Muhammad Ali Ridha.
Ridha menyampaikan banyak menemukan implementasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tak sesuai. Salah satu contohnya lansia bernama Semi yang ditemuinya itu.
"Saya menyempatkan diri untuk datang ke rumahnya dan benar orang ini memang sebatang kara, dan kebetulan dia memasak mohon maaf, bu, karena tidak ada beras dia harus memakan tahu dan kacang panjang yang harus direbus tanpa menu apa pun," ujar Ridha.
Mendengar hal itu, Risma terlihat menyeka air matanya menggunakan tisu. Wajahnya pun memerah mendengar kisah lansia yang tak dapat bansos.
Baca Juga
Ridha kemudian mengatakan alasan Semi tidak mendapatkan bansos karena tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Padahal, tetangga lainnya menerima bantuan dari pemerintah.
Lebih lanjut Ridha menyinggung mengenai DTKS yang harus segera diperbaiki dan mengadakan pengusutan tentang penerima bansos.
Komisi VIII DPR kemudian meminta Risma memastikan penyaluran bansos agar tepat waktu, tepat nilai, tepat jumlah, dan tepat sasaran.
Pihaknya kemudian menyinggung masalah mengenai kesemrawutan data yang tak sesuai, sehingga membuat banyak masyarakat tidak mendapatkan bansos padahal membutuhkan.
"Siapa yang memiliki wewenang, atau cara mengusulkan dari bawah bahwa seseorang yang tidak masuk dalam DTKS dan sangat perlu dibantu bisa mendapat bantuan. Dan sebaliknya, yang mestinya tidak mendapat bantuan seyogyanya dihapuskan dari data kemiskinan," ujar Ridha.
Ridha kemudian menyinggung mengenai kunjungannya ke rumah lansia bernama Semi. Di sana ia mengingat wajah Mensos.
Entah apa yang dimaksudkan, namun tersirat catatan bahwa anggota komisi VIII DPR RI itu ingin bansos yang telah ada menjadi lebih tepat sasaran.
"Ketika saya datang ke sana, wajah bu Menteri yang saya lihat, kita sama-sama memiliki niat yang baik, yang sama, untuk program bantuan ini bisa tepat sasaran," pungkasnya.
