Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Ngamuk Bombardir Donetsk, Pasukan Ukraina Perkuat Pertahanan

Rusia melakukan sekitar 50 serangan setiap hari di Donetsk, sebuah wilayah di tenggara Ukraina yang berusaha diduduki sepenuhnya oleh Moskow.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Bloomberg
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Ukraina mempertahankan kekuatan militernya di sepanjang garis depan Donetsk, termasuk kota Bakhmut yang terkepung, dengan pertempuran paling sengit berkecamuk di kota Vuhledar dan Maryinka.

Mengutip Reuters, Minggu (12/2/2023), Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi mengatakan Rusia melakukan sekitar 50 serangan setiap hari di Donetsk, sebuah wilayah di tenggara Ukraina yang berusaha diduduki sepenuhnya oleh Moskow.

"Pertempuran sengit berlanjut di wilayah Vuhledar dan Maryinka. Kami dengan andal mempertahankan pertahanan. Di beberapa area depan, kami telah berhasil mendapatkan kembali posisi yang sebelumnya hilang dan mendapatkan pijakan." kata Zaluzhnyi dalam pesan Telegram setelah menelepon Jenderal AS Mark Milley.

Zaluzhnyi tidak merinci di mana perolehan itu. Dia menambahkan bahwa Ukraina terus menahan Bakhmut, mengikat untuk menstabilkan garis depan di sekitar kota.

Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia mengatakan pada Sabtu (11/2/2023) waktu setempat bahwa pasukannya menghadapi perlawanan sengit di sekitar Bakhmut dari para pembela Ukraina.

Pada Jumat (10/2/2023), Inggris mengatakan pasukan Rusia memperoleh keuntungan di utara Bakhmut, tetapi mengalami kesulitan menyerang Vuhledar, sekitar 150 kilometer lebih jauh ke selatan.

Tidak mungkin untuk secara independen menetapkan area kendali masing-masing pihak, karena pertempuran di sepanjang garis depan telah melambat dalam beberapa bulan terakhir hingga apa yang disebut kementerian pertahanan Ukraina sebagai upaya ‘merangkak’ untuk bergerak sedikit demi sedikit.

Analis militer Ukraina Oleh Zhdanov mengatakan bahwa terlepas dari tekanan Rusia di Maryinka, yakni kota kecil yang hampir sepi dan hancur, pasukan Ukraina berhasil bertahan.

"Pertempuran terjadi di pusat kota, tapi tidak ada perubahan selama 24 jam terakhir," kata Zhdanov dalam video media sosial.

Pimpinan kelompok Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan perlu waktu dua tahun bagi Moskow untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina. Moskow tahun lalu mengklaim keduanya sebagai "republik" Rusia, dalam tindakan yang dikutuk oleh sebagian besar negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan ilegal.

Presiden Volodymyr Zelenskiy dan pejabat militer lainnya telah melakukan maraton diplomatik dalam beberapa bulan terakhir mencoba mengamankan lebih banyak senjata dan pesawat tempur Barat.

“Kunci sukses di medan perang adalah kerusakan akibat tembakan yang efektif, yang membutuhkan jumlah senjata dan amunisi yang sesuai,” kata Zaluzhnyi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper