Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Takut 'Diserang' Seperti Anies, KIB Tidak Buru-buru Umumkan Capres

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) enggan terlalu awal mendeklarasikan capres untuk Pilpres 2024 agar tak seperti Anies yang kini banyak diserang lawan politikny
Takut Diserang Seperti Anies, KIB Tidak Buru-buru Umumkan Capres. Ketua DPD Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan (berbaju kuning) saat  diskusi Membaca Arah Koalisi Indonesia Bersatu Menjelang 2024 di Bandung, Jumat (30/9/2022). JIBI/Bisnis-Wisnu Wage
Takut Diserang Seperti Anies, KIB Tidak Buru-buru Umumkan Capres. Ketua DPD Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan (berbaju kuning) saat diskusi Membaca Arah Koalisi Indonesia Bersatu Menjelang 2024 di Bandung, Jumat (30/9/2022). JIBI/Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tak ingin terburu-buru mendeklarasikan calon presiden (capres) untuk menjaga agar tak 'diserang' seperti bacapres partai Nasdem, Anies Baswedan.

KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). KIB sudah dideklarasikan sejak Mei 2022, tetapi hingga kini belum mengusung capresnya.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan sisi negatif dari pendeklarasian capres terlalu cepat yaitu langsung dapat diserang oleh calon lawan. Dia mencontohkan Anies yang sudah dideklarasikan oleh Partai NasDem sejak awal Oktober 2022.

"Kita juga menyaksikan misalnya begitu Mas Anies dideklarasikan menjadi capres kan kemudian ruang tembaknya jadi bermunculan. Itu menjadi salah satu saya kira sisi negatif kalau capres terlalu awal diumumkan," jelas Arsul saat ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023).

Dia menegaskan, pendaftaran capres untuk Pilpres 2024 masih lama yaitu pada Oktober 2023. Oleh sebab itu KIB tak ingin terburu-buru.

Selain itu, dia menilai koalisi yang sudah terbentuk sekarang masih sangat cair dan sangat mungkin berubah-ubah kembali, sehingga KIB juga masih akan memperhatikan dinamika yang ada.

Arsul mencontohkan, PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik terbesar juga belum menentukan capres yang akan mereka usung.

"Partai terbesar belum kemudian juga mengumumkan juga siapa capresnya maka siapapun yang disebut bacapres [bakal capres] saat ini ya juga masih bersifat fakultatif, bisa berubah juga," jelasnya.

Di atas itu semua, lanjut Arsul, KIB juga sudah bersepakat ingin fokus ke visi dan misi daripada sosok.

"KIB dari awal memang sudah menyepakati yang ingin dikedepankan itu platform-nya dulu kemudian dicari orangnya yang cocok diusung oleh KIB," ungkap wakil ketua MPR itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper