Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Merugi hingga Rp2 Kuadriliun, Rusia Tak Segan Lakukan Ini

Ukraina merugi hingga 138 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,1 kuadriliun akibat invasi yang dilakukan oleh Rusia.
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, dari garis depan Kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, 7 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne / File Foto
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, dari garis depan Kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, 7 Januari 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne / File Foto

Bisnis.com, SOLO - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus bergulir hingga saat ini, yang menyebabkan beberapa kerugian.

Bahkan kerusakan infrastruktur di Ukraina akibat invasi Rusia menyebabkan kerugian ekonomi dengan nilai yang fantastis.

Seorang pejabat pada Rabu (25/1/2023) mengatakan bahkan Ukraina setidaknya mengalami kerugian hingga senilai hampir 138 miliar dolar AS (sekitar Rp2,1 kuadriliun).

Hingga Desember 2022, 149.300 bangunan tempat tinggal rusak atau hancur, kata Wakil Pertama Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzheppar di Twitter, yang mengutip hasil penelitian School of Economics di Kiev.

Penelitian itu menunjukkan bahwa kerusakan rumah dan infrastruktur menyumbang jumlah kerugian terbanyak, masing-masing 54 miliar dolar AS (Rp808,7 triliun) dan 35,6 miliar dolar AS (Rp533 triliun) dari total kerugian senilai hampir 138 miliar dolar AS.

Memasuki bulan ke-11, tercatat setidaknya 18.483 warga sipil telah menjadi korban perang tersebut, menurut laporan PBB pekan ini.

Rusia ancam hancurkan tank

Kerugian yang dimiliki oleh Ukraina kemungkinan akan bertambah seiring dengan didatangkannya bantuan dari Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

Kedua negara tersebut sepakat membantu Ukraina dengan mengirimkan bantuan berupa tank. Bahkan dalam laporan terbaru, Eropa juga siap mengirimkan Jet F-16.

The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa (24/1/2023) bahwa pemerintah AS cenderung untuk mengirimkan sejumlah besar tank M1 Abrams ke Ukraina, menambahkan bahwa pengumuman pengiriman ini dilakukan pada pekan ini. 

Menurut WSJ, langkah ini akan menjadi bagian dari kesepakatan dengan Jerman, yang mencakup pengiriman sejumlah kecil tank Leopard 2 ke Kyiv oleh Berlin, serta persetujuan Jerman atas pengiriman tank buatan Jerman ini oleh Polandia dan negara-negara lain.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov mengatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia akan menghancurkan tank M1 Abrams buatan AS dan peralatan militer NATO lainnya jika benar dipasok ke Ukraina.

“Jika keputusan untuk mentransfer M1 Abrams ke Kyiv dibuat, tank Amerika tanpa ragu akan dihancurkan seperti semua sampel peralatan militer NATO lainnya,” lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper