Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Tolak Bantuan 10 Tank Leopard Jerman, Kondisinya Sangat Buruk!

Ukraina telah menolak bantuan 10 tank Leopard yang dikirim dari Jerman karena kondisinya sangat buruk.
Tank Leopard 2 buatan Jerman./Bloomberg
Tank Leopard 2 buatan Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina telah menolak bantuan 10 tank Leopard yang dikirim dari Jerman karena kondisinya sangat buruk.

Otoritas Kyiv batal mengimpor sejumlah tank Leopard 1A dengan alasan bahwa tank tersebut memerlukan perbaikan signifikan, menurut surat kabar Jerman der Spiegel sebagaimana dikutip dari Insider pada Jumat, (22/9/2023).

Di samping itu, Ukraina juga dikabarkan kekurangan suku cadang dan keahlian teknis untuk memperbaikinya.

Sebelumnya, Jerman mengumumkan telah berkomitmen untuk mengirim 110 unit tank ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan militer senilai US$2,9 miliar. Berdasarkan laporan The New York Times, sebagian besar di antaranya adalah Leopard 1A, yang telah tiba pertama kali pada Juli lalu.

Hanya saja, masalah mulai bermunculan. Pada awal Agustus, outlet berita Jerman die Welt melaporkan bahwa baru 10 persen unit tank yang dikirim dari keseluruhan yang dijanjikan.

Selain itu, menurut Forbes, sejumlah tank Leopard 1A juga langsung mogok setibanya di Ukraina selama musim panas.

Terakhir digunakan oleh Jerman pada tahun 2000, model 1A adalah tank era Perang Dingin yang dianggap sudah ketinggalan zaman. Adapun menurut NYT, tank ini masih bisa mengalahkan tank T-72 yang banyak digunakan oleh Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Setelah pengumuman Jerman, banyak tentara segera ditugaskan untuk memperbaiki tank-tank yang telah disimpan, dan Ukraina mengirim tentara untuk dilatih dalam penggunaannya.

Namun, karena terburu-buru mengirimkan tank ke medan perang, muncul masalah dalam mendapatkan suku cadang yang tepat dan pleatihan teknisi Ukraina itu.

Kementerian Pertahanan Jerman tidak berkomentar mengenai hal ini. Juru Bicara Menteri Pertahanan Boris Pistorius menolak mengomentari kasus tersebut.

Adapun Ukraina telah menahan penggunaan sebagian besar stok kendaraan lapis bajanya selama serangan balasan terhadap Rusia sejak Juni lalu.

Ukraina beralih melemahkan pasukan Rusia dengan tembakan artileri dan mencari jalan melalui ladang ranjau dengan unit penyadap dan infanteri, sambil menahan penggunaan tank hingga mereka menembus lapisan pertahanan pertama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper