Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upayakan Kuota Haji 100 Persen, Wapres Harap Ongkosnya Lebih Rasional

Wapres menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Agama tengah mempersiapkan penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 Hijriah dengan kuota 100 persen.
Upayakan Kuota Haji 100 Persen, Wapres Harap Ongkosnya Lebih Rasional/Instagram: Haramain Info
Upayakan Kuota Haji 100 Persen, Wapres Harap Ongkosnya Lebih Rasional/Instagram: Haramain Info

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menegaskan bahwa Pemerintah melalui Kementerian Agama tengah mempersiapkan penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 Hijriah yang diupayakan dapat mendapatkan kuota 100 persen.

Orang nomor dua di Indonesia ini mengatakan bahwa selain memastikan penyelenggaraan haji dapat berjalan dengan lancar, diirnya berharap agar dari segi biaya diharapkan dapat lebih rasional.

“Ongkosnya supaya lebih rasional karena jangan sampai subsidinya itu terlalu besar, nanti dana haji itu kemudian tergerus. Jangan sampai habis. Karena itu, harus dirasionalisasi supaya tetap bisa berkelanjutan. Jadi, sustainability-nya harus dijaga,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Wakil Presiden, Senin (9/1/2023).

Wapres RI Ke-13 ini juga menyadari persiapan penyelenggaraan ibadah haji bukanlah suatu hal yang mudah, untuk itu memerlukan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan.

“Menyangkut masalah penanganan haji itu bukan masalah gampang ya,” imbuhnya.

Kemudian, Ma’ruf menekankan kembali agar Kementerian Agama dan para pemangku kepentingan dapat mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji agar terorganisir dengan baik.

“Kita sekarang sudah harus menyiapkan diri untuk memberangkatkan jemaah sesuai dengan kuota,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, saat dimintai tanggapan mengenai syarat dari Kementerian Agama yang mewajibkan jemaah umrah wajib memiliki kartu BPJS Kesehatan dinilai menyulitkan masyarakat, Wapres tidak mempermasalahkan karena kebijakan tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Memang pada awalnya tentu kaget, tapi ketika itu mempunyai jaminan yang bagus, untuk kebaikan jemaah itu sendiri, saya kira seharusnya itu bisa diterima. Kalau membawa kebaikan untuk menjamin sesuatu yang lebih maslahat, saya kira tidak ada masalah ya,” imbuhnya.

Menutup keterangannya, Ma’ruf meminta masyarakat untuk bersama-sama melihat perkembangan dari kebijakan tersebut. 

“Kita lihat nanti perkembangannya,” pungkas Ma’ruf.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper