Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memanggil pejabat publik untuk menghadap ke Istana Negara, pada hari ini, Selasa (3/1/2023). Kali ini Plt Ketua Umum PPP Mardiono memenuhi undangan tersebut.
Mardiono mengaku sama sekali tak membahas isu mengenai perombakan (reshuffle) kabinet dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1,5 jam.
“Tidak tuh, tadi tidak menyinggung soal reshuffle. Beliau [Jokowi] banyak [membahas] seputar kondusivitas nasional, termasuk juga kalau melihat perhatian penuh beliau terhadap ancaman krisis resesi dunia dan bagaimana menjaga Indonesia tidak terlibat dalam krisis dunia ini sehingga Negara tetap eksis,” ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/1/2023)
Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan ini juga memastikan bahwa pembicaraan empat mata dengan orang nomor satu di Indonesia ini juga tidak menyinggung isu-isu politik.
"Tidak menyinggung soal kinerja kabinet, tidak membicarakan isu politik, apalagi isu reshuffle. Beliau tidak menyinggung soal itu, tetapi hanya soal persoalan kinerja dalam soal kemiskinan, ketahanan pangan, dan persoalan resesi dunia," katanya
Dia menyebut hanya melaporkan tentang hasil kerja unit tersebut selama sebulan. Kendati demikian, dia pun mengaku ada sedikit perbincangan soal PPP. Namun, Mardiono menyebut tak ada pembahasan mendalam dengan Jokowi.
Baca Juga
"Kalau PPP, beliau sekadar menyapa saja, 'Bagaimana PPP? Saya sering lihat di televisi, konsolidasinya cukup bagus belakangan ini.' Seputar itu saja kalau persoalan politik. Tadi lebih banyak menerima pelaporan dari saya apa yang saya kerjakan selama ini. Kami kan baru 1 bulan lebih ya, tentu kami mempersiapkan perlengkapan, sarana pendukung terhadap kerja kami, apalagi kami juga sudah ke lapangan," pungkas Mardiono.
Untuk diketahui sebelumnya, Mardiono menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada periode kedua Jokowi. Beberapa bulan lalu, Mardiono terpilih sebagai Plt. Ketua Umum PPP. Mardiono menggantikan posisi Suharso.
Menurut pantauan Bisnis, pemanggilan Jokowi terhadap sejumlah pejabat publik mulai aktif dilakukan sejak akhir tahun 2022 yang sudah dilakukan beberapa kali.
Pertama dengan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo pada Senin (26/12/2022), kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada hari yang sama, yaitu Senin (2/1/2023).