Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rudal Rusia Warnai Tahun Baru di Ukraina

Pejabat Ukraina menyatakan rudal menghantam seluruh wilayah menjelang tahun baru 2023.
Dua orang tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di pusat Kota Kryvih Rih, Jumat (15/12/2022). Pasukan Rusia meluncurkan serangan mematikan di seluruh wilayah Ukraina./Istimewa
Dua orang tewas ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di pusat Kota Kryvih Rih, Jumat (15/12/2022). Pasukan Rusia meluncurkan serangan mematikan di seluruh wilayah Ukraina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Ibu kota Ukraina diguncang serangan Rusia menjelang Tahun Baru 2023 yang menewaskan sedikitnya satu orang, menurut Wali Kota Vitali Klitschko.

“Ada ledakan di Kyiv! Tinggal di tempat penampungan!” tulisnya di Telegram, mengutip The Guardian, Sabtu (31/12/2022).

Kyrylo Tymoshenko, Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina mengatakan rudal menghantam sebuah hotel dan rumah

Gubernur wilayah sekitar Kyiv Oleksiy Kuleba telah memperingatkan sesaat sebelumnya tentang kemungkinan serangan rudal dari Rusia. Hal ini ditandai oleh pertahanan udara di wilayah tersebut aktif menyerang sasaran. 

“Negara teroris meluncurkan beberapa gelombang rudal. Mereka mengucapkan selamat tahun baru kepada kita. Tapi kami akan bertahan,” tulis Kuleba di Telegram dalam postingan terpisah setelah ledakan mengguncang ibu kota.

Terpisah, ledakan juga dilaporkan terjadi di kota Khmelnytskyi dan Zaporizhzhia, dan wilayah Kharkiv.

Sebelumnya, Zelenskiy memperingatkan bahwa Moskow memiliki rencana untuk membuat Ukraina ke dalam kegelapan sebelum liburan malam Tahun Baru.

“Mungkin musuh akan mencoba sekali lagi membuat kita merayakan tahun baru dalam kegelapan,” katanya dalam pidato semalam.

Sementara itu dalam pidato jelang tahun baru, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya berjuang di Ukraina untuk melindungi tanar air mereka. 

Vladimir Putin mengatakan dalam pesan video tahun barunya bahwa negaranya berjuang di Ukraina untuk melindungi "tanah airnya", dan untuk mengamankan "kemerdekaan sejati", saat Rusia melepaskan gelombang serangan roket besar keduanya ke negara itu dalam tiga hari.

Dalam pesan sembilan menit yang ditayangkan di televisi pemerintah Rusia, Putin juga menyalahkan negara barat karena memprovokasi perang dan berusaha untuk melemahkan dan memecah belah Rusia.

Menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, sebelumnya mengklaim bahwa negaranya telah memastikan kemenangan di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper