Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar mendorong investasi pada 2023 dapat dilakukan secara bahu membahu oleh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Sidang Kabinet Paripurna tentang kondisi perekonomian pada 2023, evaluasi penanganan Covid-19, ketahanan pangan dan energi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
"Kunci pertumbuhan ekonomi pada 2023 selain tadi belanja yang menyangkut konsumsi, kemudian pengendalian inflasi, peningkatan investasi ini harus tidak bisa ditawar-tawar lagi karena ini sangat mempengaruhi pertumbuhan kita," tuturnya, Selasa (6/12/2022).
Lebih lanjut, untuk melakukan pengendalian inflasi dan peningkatan investasi dapat direalisasi Jokowi melalui hilirasasi industri yang harus terus secara konsisten dilakukan.
"Tadi pagi kita berbicara mengenai setelah nikel, tadi pagi kita telah berbicara mengenai bauksit dan segera kita putuskan kapan akan kita harap ekspor bahan mentah dari bauksit segera akan kita umumkan," ujarnya.
Kepala Negara mengatakan bahwa kebutuhan investasi juga menyangkut pembukaan lapangan kerja yang sangat diperlukan saat ini.
Baca Juga
"Kemudian yang berkaitan dengan peningkatan ekspor. Kalau pasar-pasar besar kita seperti Tiongkok maupun Amerika, permintaannya turun, demand-nya agak menurun mestinya Kementerian Perdagangan bisa menggeser mengalihkan ke negara-negara lain yang kira-kira memiliki permintaan yang sama. Saya lihat punya potensi besar itu India," tuturnya.
Jokowi menilai bahwa selama ini India belum dijadikan target investasi meski memiliki potensi besar, sehingga diharapkannya jajaran menterinya dapat melakukan pendekatan ke Negara barata tersebut.
Di sisi lain, orang nomor satu di Indonesia ini juga tidak ketinggalan membahas pariwisata, di mana Jokowi meminta agar ada penguatan destinasi prioritas.
"Berkaitan dengan kunjungan wisatawan asing penting sekali utamanya untuk destinasi prioritas di Labuan Bajo, di Mandalika, di Borobudur yang harus terus kita dorong," pungkas Jokowi.