Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan sebanyak 58,8 persen masyarakat meyakini ada persaingan tidak sehat di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Hal tersebut merupakan hasil survei terkait pandangan masyarakat atas kinerja lembaga penegak hukum.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa sebagian masyarakat setuju bahwa terungkapnya kasus narkotika yang menyeret Irjen Teddy Minahasa Putra menunjukan adanya persaingan tidak sehat di tubuh Polri.
"Mayoritas juga cenderung setuju bahwa ada persaingan yang tidak sehat antar kelompok di tubuh Polri," kata Burhanuddin dalam rilis survei Indikator Politik, Minggu (27/11/2022).
Baca Juga
Dia mengungkapkan nuansa persaingan ini cukup kuat karena pada saat yang bersamaan Irjen Teddy Minahasa Putra, ketika itu dalam proses mutasi menjadi Kapolda Jawa Timur.
Secara terperinci, responden yang sepakat dengan adanya persaingan tak sehat di tubuh polri adalah 6,1 persen mengaku sangat setuju, 52,7 persen setuju, 21,3 persen kurang setuju, 6,9 persen tidak setuju sama sekali, dan 13 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Adapun, Survei dilakukan pada rentang waktu 30 Oktober sampai dengan 5 November 2022 dengan melibatkan 1.220 responden dari seluruh provinsi Indonesia. Metode survei menggunakan multistage random sampling. Margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.